
“Oleh karena itu, kami mendorong pemerintah daerah untuk memberikan alokasi anggaran yang lebih proporsional untuk pemberdayaan pekerja migran, baik sebelum berangkat maupun setelah mereka pulang."
"Tujuannya agar pekerja migran terlindungi dengan baik dan para purna pekerja migran dapat diberdayakan untuk bekerja di daerah sendiri, mengurangi efek negatif seperti perceraian dan masalah sosial lainnya,” pungkas Abdul Rojak.
Menurut Santos, acara ini menjadi wadah penting untuk mengingatkan pemerintah daerah tentang pentingnya peningkatan anggaran bagi pekerja migran, guna memastikan perlindungan yang optimal dan mengurangi dampak negatif dari pekerjaan di luar negeri.