Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kondusivitas dan menghormati aturan dalam proses demokrasi.
Saling menghargai pilihan politik setiap warga adalah hal yang krusial, dalam mewujudkan Pilkada yang damai di Kabupaten Indramayu.
Ditambahkannya, aksi brutal yang diduga dilakukan pendukung paslon nomor 2 itu telah menciderai pesta demokrasi yang akam dilaksanakan pada 27 November mendatang.
BACA JUGA:Indonesia Dinilai Tidak Ramah! Sekjen AFC Minta Indonesia Jadi Tuan Rumah yang Baik
Aksi brutal itu bukan saja yang sekarang dilakukan, tapi ada sejumlah pengrusakan fasilitas negara.
"Ini harus menjadi perhatian pihak kepolisian. Jangan sampai tidak ada efek jera dalam penegakan supermasi hukum di Indramayu.
"Kami mendesak kepada pihak terkait agar jangan diam dengan aksi anarkis yang dilakukan dan segera ambil tindakan," pungkasnya.