Selain Sandy, Jordi Amat bek asal klub Malaysia Johor Darul Takzim, juga merupakan salah satu pemain tertua di Timnas Indonesia dengan usia 32 tahun.
BACA JUGA:Melalui Film Tepatilah Janji, KPU Ajak Pemilih Pemula Salurkan Hak Pilih di Pilkada 2024
Menurut Sandy, kedisiplinan tidak hanya dibutuhkan saat bermain di lapangan, tetapi juga dalam hal-hal kecil di luar lapangan, seperti menjaga pola makan dan waktu istirahat.
Ia mencontohkan beberapa pemain muda di Timnas Indonesia yang sering mengabaikan pola makan sehat. Ada di antara mereka yang bahkan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat, yang dapat memengaruhi performa fisik mereka.
Sandy menegur pemain-pemain muda tersebut dan menasihati mereka untuk lebih disiplin dalam menjaga tubuh mereka.
Ia menyampaikan bahwa menjaga pola makan yang sehat sangat penting, terutama bagi para pemain sepak bola yang ingin tampil optimal di lapangan.
BACA JUGA:PERTAMA! Kevin Diks akan Jadi Pemain Naturalisasi Pertama di Era Presiden Prabowo, Segera Diproses!
BACA JUGA:Berkaca dari Indonesia, Federasi China Didesak Surati AFC Tolak Wasit Arab Saat Laga Lawan Bahrain
Menurutnya, masa depan sepak bola Indonesia sangat cerah dengan banyaknya talenta muda berbakat yang muncul. Namun, Sandy mengingatkan bahwa bakat saja tidak cukup tanpa disiplin.
Sandy menegaskan komitmennya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia. Ia berharap dengan terus menjaga disiplin, baik dirinya maupun seluruh anggota tim, Timnas Indonesia bisa tampil lebih kompetitif.
Sandy juga berharap kedisiplinan yang diterapkannya bisa menjadi contoh bagi pemain-pemain lain, terutama para pemain muda yang masih membutuhkan bimbingan dalam hal ini.
Sandy Walsh tidak hanya berperan sebagai pemain di Timnas Indonesia, tetapi juga sebagai mentor yang berupaya membangun kultur disiplin dalam tim demi mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa depan.