RADARINDRAMAYU.ID - Pada masa kekuasaan Presiden Sukarno pernah memiliki kabinet yang beranggotakan lebih dari 100 menteri.
Hanya saja, usia kabinet 100 menteri ala Bung Karno ini tak bertahan lama. Sangat singkat, sekitar 1 bulan saja. Tepatnya 1 bulan lebih 3 hari.
Kabinet ini ini dilantik pada tanggal 24 Februari 1966. Kemudian berakhir atau bubar pada tanggal 27 Maret 1966.
Kabinet 100 menteri ini lebih dikenal dengan Kabinet Dwikora. Kemudian oleh Bung Karno disempurnakan menjadi Kabinet Dwikora II.
Namun oleh lawan politik yang menentang Bung Karno, kabinet super jumbo ini dijuluki sebagai Kabinet Gestapu.
Kabinet ini memang dibentuk sebagai tanggapan terhadap keamanan, sosial dan ekonomi pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965. Yang lebih dikenal dengan nama G30S.
Seperti ditulis dalam banyak naskah sejarah, terjadi situasi dan kondisi tidak menentu di Indonesia pasca peristiwa G30S pada tahun 1965.
Sekitar Oktober 1965 hingga Maret 1966, terjadi serangkaian aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pemuda, pelajar dan mahasiswa.
Mereka memprotes berbagai hal yang dilakukan oleh pemerintahan Bung Karno. Banyak program pemerintahan ketika itu yang mereka nilai menyengsarakan rakyat.
Para pendemo itu menyampaikan tuntutan-tuntutan rakyat. Yang lebih dikenal dengan Tiga Tuntutan Rakyat atau Tritura.
Ketiga tuntutan itu adalah:
- Membubarkan Partai Komunis Indonesia atau PKI.
- Membersihkan kabinet dari unsur-unsur G-30-S/PKI.
- Menurunkan harga serta memperbaiki ekonomi.
Memang pada 21 Februari 1966, Presiden Sukarno melakukan reshuffle Kabinet Dwikora I.