Kisah Masjid Sapu Angin yang Dibangun 1414 M, Saksi Bisu Penyebaran Islam di Indramayu

Selasa 01-10-2024,15:56 WIB
Reporter : Burhannudin
Editor : Yuda Sanjaya

Bahan kimia tersebut berfungsi untuk memutus pertumbuhan organisme yang berkembang di bagian momolo.

Ketua Tim Konservasi Masjid Bondan, Sonny Prasetya Wibawa menjelaskan, upaya konservasi juga dilakukan dengan membersihkan bagian cat yang menempel.

Hal tersebut merupakan upaya menjaga keaslian artefak yang sangat berharga.

BACA JUGA:Pelatih Timnas U-20 Indra Sjafri Ungkap Rencana Persiapan Piala Asia 2025, Tambah Pemain Naturalisasi Baru?

BACA JUGA:Coach Shin Tae-Yong Nilai Jens Raven Belum Bisa Gabung Timnas Senior Indonesia, STY:'Segitu Saja Masih Kurang'

Konservasi juga dilakukan pad abagian atap yang menggunakan bahan kayu sirap.

Pembiayaan dialokasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu sebesar Rp 200 juta.

Dengan alokasi anggaran tersebut, Masjid Sapu Angin menjadi lebih terpelihara dan dapat dijaga kelestariannya.

Kategori :