INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon 2060 yang menjadi program pemerintah sebagai upaya menangani isu lingkungan secada global khususnya terkait perubahan iklim saat ini, untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah melalui Kementrian BUMN memerintahkan kesemua direktorat yang ada untuk efesiensi energi, terutama disektor usaha yang memakai energi fosil dalam jumlah sangat banyak.
"Karena ini program nasional kementrian yang punya proyek yang gunakan energi dengan jumlah yang banyak, khususnya yang menggunakan energi fosil yaitu BBM diminta untuk efesiensi energi bagaimanpun caranya, intinya kita itu diminta untuk menghemat energi fosil sebisa mungkin," ucap Manager Communication Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, Senin (9/9/2024).
Atas dasar itulah, PT KPI RU VI Balongan berkolaborasi dengan Pertamina New and Renewable Energy (Pertamin NRE) yang merupakan subholding dari PT Pertamina, membuat program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berlokasi di Komplek Perumahan Bumi Patra Pertamina Kecamatan/ Kabupaten Indramayu.
Disana PT KPI RU VI Balongan membangun PLTS di dua lokasi dengan kapasitas yang berbeda, pertama di Jalan Plaju bagian depan berkapasitas 1,00 Megawatt peak (MWp) dan di Jalan Plaju bagian belakang dengan kapasitas 0,51 Mwp sehingga total kapasitas listrik yang dihasilkan PLTS tersebut 1,51 MWp, yang bisa penyuplai energi listrik selama dua jam setiap hari di rumah senior staf dan tim managemen di Komplek Perumahan Bumi Patra Indramayu sejumlah 225 rumah.
BACA JUGA:Justin Hubner Yakin Timnas Indonesia Kini Lebih Kuat
Zulkifli mengungkapkan pembangunan PLTS telah direncanakan sejak dua tahun lalu, pada akhirnya selesai pada awal tahun 2024, yang kemudian dapat dioperasikan untuk memasok kebutuhan listrik. Meskipun hanya dapat memasok listrik selama dua jam setiap harinya untuk 225 rumah, namun dengan jam operasional tersebut dapat menghemat penggunaan energi fosil atau bahan bakar minyak (BBM) dan bisa mengurangai emisi karbon yang menjadi perhatian pemerintah.
"Pemakaiannya sedang di evaluasi penggunaan dari PLTS apakah efesien tidak mengganggu operasional rutin jika itu bisa mungkin akan dilaksanakan di tempat lain, meskipun tidak langsung ke unit bisnis utama kilang, namun bisa terlebih dulu di perkantorannya," ujarnya.
Pertamina sebagai perusahaan produsen yang mengeksploitasi dan mengeksplorasi bahan bakar minyak atau energi fosil tersebut, tentunya menggunakan energi dalam jumlah yang sangat banyak, efesiensi energi adalah hal yang sangat diperlukan. Sehingga adanya kolaborasi antara PT KPI RU VI Balongan dengan Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) membangun PLTS yang mengoptimalkan energi surya, sebagai alternatif efesiensi energi fosil, serta dapat berdampak pada keberlangsungan lingkungan.
Sebelumnya Direktur Operasi KPI Didik Bahagia saat meresmikan PLTS di Komplek Bumi Patra Indramayu beberapa waktu lalu mengatakan Kilang Pertamina Internasional (KPI)berkomitmen secara nyata untuk mendukung dekarbonisasi di semua unit operasinya, hal itu merupakan bagian dari Environmental, Social & Governance (ESG) secara menyeluruh pada lini bisnis dan operasi Pertamina.
BACA JUGA:Pantai Karangsong Atau Pantai Tirtamaya, Mana Yang Paling Bagus Untuk Dikunjungi? Temukan Jawabannya Disini!
"PLTS yang telah kami bangun di beberapa titik lokasi kilang, KPI siap berikan dampak positif pada lingkungan dan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan Global," tuturnya.
Disampaikan Didik PLTS yang di bangun disekitar Komplek Perumahan Bumi Patra Indramayu dengan kapasitas 1,51 Mwp tersebut diperkirakan akan menyalurkan energi sebesar 781 megawatt hour (MWh) pertahun dan itu akan berdampak menurunkan emisi karbon sebesar 600 ton CO2 pertahun, sehingga adanya PLTS itu tidak sebatas untuk meningkatkan keandalan suplai power saja.
Secara keseluruhan, Sambung Didik hingga sekarang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terpasang di area operasi KPI kapasitasnya mencapai 9,87 MWp, yaitu Kilang Dumai 3,77 MWp, Kilang Plaju 2,25 MWp, Kilang Balongan 1,51 MWp, dan Kilang Cilacap 2,34 MWp, dengan akumulasi energi yang disalurkan mencapai 10 juta kWh dan penurunan emisi lebih dari 6 juta ton CO2, hal itu setara dengan menanam 7 ribu pohon dewasa.
"PLTS ini adalah bukti bahwa Kilang Pertamina berkomitmen penuh pada dekarbonisasi, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, mendukung penuh target Net Zero Emission 2060, dan mendorong berbagai yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Didik. (oni)