Di babak kedua, lanjut Bung Binder, meski bermain bertahan tetapi bisa membangun serangan balik berbahaya dan seringkali hampir berbuah gol.
"Kunci sukses karena pemain Timnas Indonesia punya mental kuat, fisik kuat dan stamina prima. Sampai menit 102 para pemain masih bisa berlari kencang dan itu bukan pengganti yang bermain dari awal," katanya.
Bung Binder melihat, secara ril pelatihan fisik pemain Timnas Indonesia U-23 hasilnya terlihat sekarang.
"Kita tahu pemain Australia fisik kuat dan postur tinggi-tinggi. Tapi pemain kita punya pressing bagus. Masalahnya hanya transisi positif membangun serangan," tandasnya.
BACA JUGA:Pengurus PUI Gencar Mencari Dukungan Terkait Usul Nama Bandara Kertajati Menjadi KH Abdul Halim
Secara tidak langsung Indonesia mengalahkan tim dengan postur seperti pemain Eropa.
Shin Tae-yong, kata dia, mengubah beberapa line up untuk mengubah gaya permaianan. Misalnya Nathan Tjoe A-ON bermain di tengah bersama Marselino Ferdinan.
Kemudian ada Kelly Sroyer di depan yang memiliki kecepatan sangat baik.
"Shin Tae-yong melakukan perubahan ini, supaya pemainnya bisa main dengan tempo tinggi dari menit awal," tuturnya.
BACA JUGA:Empat Rumah Korban Longsor di Giriwaringin Terima Bantuan Stimulan
Binder Singh mengatakan, tidak boleh dilupakan adalah peran dari Ernando Ari Sutaryadi.