INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Putri Nur Fajar (28) pernah ber-KTP Cirebon. Ia diketahui pernah tinggal di Perumahan Cempaka Permai, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Ia lalu pindah ke Tegal, bekerja di Karaoke Orange, hingga terjadinya peristiwa kebakaran itu.
Kemarin, jenazah Putri Nur Fajar dimakamkan di desa asalnya, tepatnya di Blok Karanganyar, Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Terlihat keluarga mengantarkan Putri ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Kakak pertama korban, Iwan Darmawan (41) saat ditemui awak media mengatakan pihak keluarga tidak menyangka Putri meninggal karena menjadi korban kebakaran di tempat Karaoke Orange. Keluarga, kata Iwan Darmawan, selama ini tidak mengetahui soal pekerjaan adik bungsunya tersebut, sampai mendapat kabar meninggal dunia di tempat bekerja, yakni Karaoke Orange.
“Pekerjaan tidak ada yang tahu, keluarga tidak tahu. Sampe kemarin sore Senin 15 Januari 2024 dapat kabar dari temannya Putri, bahwa Putri jadi salah satu korban meninggal. Kami shock dan sempat tidak percaya," ujarnya.
Iwan menceritakan, adiknya semasa hidup merupakan sosok yang baik, sangat perhatian kepada keluarganya meski selama ini jarang pulang sejak orang tua meninggal pada tahun 2013.
BACA JUGA:Pimprov Jabar- BRAC International Kerja Sama Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem
“Tapi selalu memberi kabar, tanya kabar keluarga lewat telepon atau video call. Terakhir nanya keluarga di Indramayu itu pada Desember 2023. Ya biasa tanya bagaimana kabar dan sebagainya. Kami merasa kehilangan," katanya.
Masih kata Iwan, keluarga sama sekali tidak mengira Putri bekerja di Kota Tegal. Putri sendiri setelah menikah tidak lagi tinggal di Desa Jangga. Ia ikut bersama suaminya di Banten. “Pas akekahan anaknya datang ke sini terus ke Cirebon. Itu masih bersama suaminya,” kata Iwan.
“Adik saya punya anak satu yang sekarang usianya 2 tahun. Diurus sendiri dengan mempekerjakan baby sitter. Jadi tidak tinggal di sini. Kemungkinan akan diurus ayahnya setelah ibunya meninggal," ungkap Iwan.
Sementara Kapolsek Losarang AKP Hendro Ruhanda SH membenarkan Putri dari Desa Jangga. “Alhamdulillah dari kedatangan jenazah hingga proses pemakaman berjalan lancar," ujarnya.
PERNAH TINGGAL DI CIREBON
Putri diketahui pernah mengontrak sebuah rumah di kompleks Perumahan Cempaka Permai, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Ia menetap di Cempaka dari 2021, kemudian tahun 2022 pindah ke Tegal.
"Alamat pertamanya memang sesuai KTP waktu ngontrak," kata salah satu teman korban berinisial AG.
Kata AG, di kontrakan itu Putri tinggal bersama suaminya. Dalam perjalanan, Putri dan suaminya berpisah atau bercerai. “Hanya setahun tinggal di Perumahan Cempaka. Tahun 2022 kemudian pindah tinggal di Tegal," tutur AG.
BACA JUGA:Bupati Nina Merasa Kehilangan Sosok Buya Syakur Yasin, Almarhum Hibahkan Tanah untuk Pemda
Terpisah, Kapolsek Talun AKP Suhada mengatakan bahwa pihaknya langsung melakukan pengecekan setelah mendapat informasi kalau salah satu korban kebakaran di Tegal adalah warga Perumahan Cempaka Permai.
Pada awal pengecekan, kata AKP Suhada, sempat tak ditemukan data warga dengan nama Putri. “Jadi saat penelusuran oleh Bhabinkamtibmas, tidak ada data atas nama Putri yang tinggal di Perumahan Cempaka Permai," terangnya.
Tapi setelah didalami lagi, ternyata memang ada yang mengenal korban di sekitar Perumahan Cempaka Permai. Di situlah diketahui bahwa Putri memang pernah tinggal di Cempaka Permai dan sudah pindah ke Tegal sejak tahun 2022.
“Memang benar korban pernah ngontrak rumah di Perumahan Cempaka Permai. Tapi hanya sebentar, sekitar satu tahun. Dia kemudian pindah ke Tegal. Kalau asalnya dari Indramayu," pungkas Kapolsek Talun AKP Suhada. (oni/kom/cep)
BACA JUGA:Profesor Dr Buya Syakur Yasin MA Meninggal Dunia