Diungkapkan dia, kini grup Jawa Pos menjadi grup media yang tidak bisa diremehkan di Indonesia sampai hari ini.
Soal kesederhanaan dan kebenaran itu, Robin mengulas artikel Dahlan Iskan yang terakhir mengenai Mahad Al Zaytun.
Baginya, itu adalah ccontoh konkret. Dua artikel itu adalah Zaytun Simanullang. Kemudian sambungannya Zaytun Robin.
"Komplit menyentuh pribadi saya sedalam-dalamnya. Tapi dia menarasikan kebenaran yang ada di Al Zaytun," tandasnya.
BACA JUGA:Motivator Syafii Efendi Beri Motivasi Warga Kampus Hijau Kaplongan
Zaytun Simanullang itu, kata Robin, semacam setitik cerah untuk memancing penglihatan orang bahwa di Al Zaytun ada cahaya kebenaran.
Itu muncul di tengah arus yang sedemikian deras, di tengah caci maki dan penghinaan. Beliau memantulkan sebuah cahaya.
"Saya merasa terhormat, dengan menggunakan nama Zaytun Simanullang. Itu adalah penghormatan profesional dari seorang sahabat yang luar biasa," tuturnya.
Disampaikan Robin, kelemahan Indonesia hari ini adalah sangat sedikit yang mau mengapresiasi kelebihan dan kelemahan seseorang. Bahkan cenderung senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang.
BACA JUGA:Menag Yaqut Cholil Qoumas Pastikan 100 Persen Jamaah Reguler Sudah Terisi
"Oleh karena itu, terbetik lah di hati saya. Bahwa kalau cucu saya lahir 1 atau 2 tahun yang akan datang, saya akan beri namanya Zaytun Simanullang," bebernya, disambut tawa peserta wisuda dan tamu undangan.