JAKARTA, RADARINDRAMAYU.ID – Menyediakan pasokan listrik yang andal dan aman menjadi komitmen PLN bagi pelanggan dan masyarakat. Di sisi Transmisi, PLN berupaya memastikan pasokan listrik dapat tersalurkan dengan aman pada saluran udara tegangan tinggi dan ekstra tinggi serta mengutamakan keselamatan masyarakat sekitar melalui berbagai program.
Salah satu programnya yakni penambahan tower sisipan pada ruas SUTT 150 kV Kamojang – Darajat dan relokasi tower pada ruas penghantar SUTT 150 kV Darajat-Garut. Keberhasilan program tersebut ditandai dengan proses pemberian tegangan pertama pada Sabtu (8/4) kemarin.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, penambahan tower sisipan nomor T.13 A dan T.21 A serta relokasi tower nomor T.14 tersebut dilakukan guna memperbaiki jarak aman antara konduktor dengan permukaan tanah, atau dalam istilah kelistrikan disebut dengan ground clearance.
“Jarak aman antara konduktor dengan permukaan tanah ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan guna memastikan dan melindungi keselamatan berbagai objek yang berada di permukaan tanah, utamanya keselamatan manusia, mahluk hidup dan benda-benda lainnya,” terang Tejo.
BACA JUGA:Peringati HUT Bawaslu Ke-15, Launching Posko Mudik
BACA JUGA:AC Milan Kalahkan Napoli 1-0, Buka Jalan ke Semifinal
Adapun ground clearance pada ruas SUTT 150 kV Kamojang – Darajat dan SUTT 150 kV Darajat-Garut tersebut sebelumnya mengalami penurunan sebagai akibat dari kondisi kontur tanah dan topografi yang ekstrim. Kondisi geografis sekitar berupa perkebunan juga menjadi faktor pendukung bagi tim PLN untuk segera memprioritaskan penanganan ground clearance tersebut.
“Perbaikan ground clearance di area sekitar tower tersebut memang cukup urgent, mengingat lokasi tower berada di kawasan perkebunan, dimana banyak masyarakat yang bekerja dan tanaman-tanaman perkebunan yang tumbuh,” terang Manager UPT Cirebon, Yaya Supriman.
Lebih lanjut, Yaya menjelaskan, sebelum dilakukan perbaikan berupa penambahan tower sisipan dan relokasi tower, ground clearance pada ruas penghantar tersebut berjarak sekitar 5 – 6 meter.
“Setelah dilakukan penambahan tower sisipan dan melakukan relokasi tower, jarak konduktor dengan permukaan tanah menjadi 13 – 15 meter. Kenaikan yang signifikan tersebut tentu juga turut meningkatkan factor keselamatan dan keamanan bagi manusia, mahluk hidup dan benda lain pada permukaan tanah,” tambah Yaya.
BACA JUGA:Asyik! Naik Kereta Api Eksekutif Cukup Bayar Rp 25 ribu
BACA JUGA:768 Personal Polres Indramayu Siap Lakukan Pengamanan Lebaran 2023
Pekerjaan tersebut berhasil diselesaikan 105 hari lebih cepat dari target, sejak dimulai pada 27 Juli 2022 lalu. PLN menerjunkan tim gabungan untuk melakukan pekerjaan mulai dari proses survei penentuan titik pemindahan, pemasangan pondasi, pembangunan tower (erection), pemasangan tower emergency dan pemindahan konduktor dan gw eksisting ke tower baru.
Dalam pembangunan tower sisipan tersebut, PLN mengeluarkan nilai investasi sebesar lebih dari Rp 4,9 Milyar serta mampu mengalokasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, yakni mencapai 88,56 persen.
BACA JUGA:Rumah Warsono Terbakar, Dua Sepeda Motor Ikut Ambyar
BACA JUGA:Polres Indramayu Musnahkan 1.570.100 Butir Petasan Siap Edar