KUNINGAN, RADARINDRAMAYU.ID - Bupati Kuningan Acep Purnama melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang terdampak bencana khususnya di Kecamatan Subang Kabupaten Kuningan tepatnya di Desa Situgede dan Desa Pamulihan, Rabu (23/11). Bupati datang ke lokasi bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana dan jajaran.
Kunjungan Bupati tersebut bertujuan untuk melihat kondisi terkini dan tindakan penanggulangan bencana yang telah dilakukan, serta sebagai acuan untuk mengambil tindakan cepat dan jangka panjang oleh pemerintah daerah.
“Tujuan kita untuk peninjauan secara langsung ini di sisi lain untuk memberikan dukungan secara moril kepada masyarakat dan memberikan dampingan bahwa pemerintah daerah akan selalu bersama masyarakat,” katanya.
Secara umum bencana alam terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Kuningan akibat hujan lebat yang melanda Kuningan. “Secara umum ada beberapa kejadian bencana yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Kuningan yaitu, di Dusun Ragawangsa, Desa Situgede Kecamatan Subang.
BACA JUGA:Layanan SIM Keliling Hari Ini Ada di Simpang Tiga Karangampel. Cek Persyaratanya !
Menurut data Pusdalop BPBD hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi pada hari Jumat 18 November 2022 mulai dari pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB mengakibatkan tanah bergerak dan terjadi longsor. Begitu juga di Desa Pamulihan ada longsor di dua titik namun alhamdulilah tidak ada korban jiwa,” ungkap bupati.
Bupati mengatakan, untuk penanggulangan bencana saat ini dari BPBD sudah menurunkan tim assessment. Bantuan alat berat dan pengerahan massa bersama aparat kecamatan, TNI, Polri, dan masyarakat sudah dilakukan agar longsoran bisa segera teratasi.
Dijelaskannya, cuaca ekstrem ini memang tidak hanya melanda wilayah Jawa Barat. Untuk itu, peran dari BPBD dan perangkat-perangkat terkait penanggulangan kebencanaan sangat dibutuhkan tenaganya. Oleh karena itu BPBD dan perangkat-perangkat yang terkait dengan kebencanaan agar selalu bersiaga.
BACA JUGA:Brasil dan Portugal Catat Kemenangan Pertama di Piala Dunia 2022
Kemudian ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem di menjelang akhir tahun. “Kami berharap tidak banyak kondisi kebencanaan dan korban yang terkait kebencanaan makanya tolong waspada,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Pelaksanan BPBD Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, musim penghujan sendiri dapat menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor dan banjir dengan ditambah beberapa faktor seperti lingkungan yang tidak terawat dengan baik, alih fungsi hutan pegunungan, dan budaya membuang sampah sembarangan.
Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau, agar masyarakat mulai melakukan persiapan dini dalam menghadapi peralihan musim tersebut melalui upaya-upaya pencegahan seperti memangkas daun dan ranting terutama untuk pohon-pohon yang besar, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan saluran air hingga sungai, selalu membawa payung atau jas hujan selama beraktivitas di luar ruangan, dan selalu memperbarui informasi perkiraan cuaca yang bersumber dari pihak berwenang.
“Sedangkan untuk upaya jangka panjang, masyarakat bisa melakukan penanaman pohon yang dapat mencegah terjadinya longsor sekaligus mengikat air tanah sebagai cadangan saat kemarau panjang tiba. Adapun beberapa jenis pohon tersebut di antaranya; beringin karet, matoa, jabon putih, sukun, mahoni dan sebagainya,” pungkasnya.
BACA JUGA:Wendy Cagur Pernah Diusir Anak