Pemkab Indramayu juga memiliki program unggulan lain untuk lebih membangkitkan perekonomian masyarakat. Yakni, program Lebu Digital (Le-Dig). Yakni, sebuah program untuk mewujudkan Smart Village atau 'Desa Cerdas' dengan melakukan pemasangan WiFi di setiap balai desa.
Program Le-Dig di antaranya sudah diterapkan di Desa Cangkingan Kecamatan Kedokanbunder, yang merupakan desa digital pertama di Kabupaten Indramayu sehingga bisa mendongkrak ekonomi warga dan mempermudah pelayanan.
Program Le-Dig itu terintegrasi dengan program unggulan lain yang diluncurkan Bupati Nina, yakni Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta). Program I-Ceta menawarkan solusi pertolongan pertama permasalahan kemanusiaan dan kedaruratan. Warga dapat melapor melalui nomor telepon langsung (Hotline), atau melapor melalui media sosial.
Program itupun berkaitan erat dengan program unggulan Dokter Masuk Rumah (Dokmaru). Yakni, program layanan kesehatan yang menghadirkan bentuk pelayanan langsung ke rumah warga. Dalam program tersebut, dokter di puskemas yang datang ke rumah warga yang membutuhkan pertolongan kesehatan.
BACA JUGA:Pemkab Indramayu – BJB Gelar Festival Makanan Rakyat, Harganya Cuma 77 Rupiah
Capaian kegiatan program Dokmaru periode Maret 2021 - Juli 2022, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Jumlah panggilan masuk melalui PSC 119 = 1259 panggilan, dengan rincian 84 kasus emergency, 575 kasus non emergency dan 600 kasus pelayanan informasi.
2. Panggilan yang diteruskan oleh PSC 119 ke Dokmaru Puskesmas sebanyak 655 kasus.
3. Panggilan/laporan kasus masuk dari Non PSC (langsung ke Dokmaru Puskesmas) = 1980 panggilan/laporan
4. Jumlah kasus yang ditindaklanjuti oleh Dokmaru Puskesmas = 2.632 kasus, terdiri dari 630 kasus emergency dan 2002 kasus non emergency.
5. Jumlah kasus yang dirujuk = 411 kasus.
Nina menegaskan, program Dokmaru merupakan ikhtiar Pemkab Indramayu dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sektor kesehatan. Program itu dinilai sebagai terobosan dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Dalam program unggulan lainnya, Nina juga sangat memperhatikan bidang pendidikan. Untuk itu, diadakan program Kejar Paket (Ja-ket), yang merupakan pendidikan non formal yang meliputi kelompok belajar (Kejar) paket A, B, dan C.
Program itu diselenggarakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) maupun Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di bawah naungan Dinas Pendidikan. Masyarakat Indramayu dapat mengikuti program Ja-ket secara gratis serta mendapat ijazah setara dengan sekolah formal yang diakui oleh negara.
BACA JUGA:Pemkab Indramayu – BJB Gelar Festival Makanan Rakyat, Harganya Cuma 77 Rupiah
Sejak program itu diluncurkan, ribuan masyarakat Indramayu telah memperoleh ijazah dan sangat membantu mereka dalam berupaya memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Bupati Nina pun membuka pintu lebar-lebar bagi investor menjalankan usaha di Kabupaten Indramayu. Di antaranya dengan memberikan kemudahan regulasi atau syarat bagi investor.
Nina berharap, segala upaya dan kerja keras yang dilakukannya bersama seluruh jajaran yang dipimpinnya bisa membuat masyarakat Indramayu pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari pandemi Covid-19. Dengan demikian, bisa mewujudkan Indramayu Bermartabat, yakni Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat.
BACA JUGA:Tambah Kekuatan, Manchester United Incar Gelandang Real Madrid Ini