Radarindramayu.id, INDRAMAYU-Pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun, telah meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan di tengah masyarakat. Denyut perekonomian seakan terhenti, berganti dengan teror virus yang menyerang tanpa memandang latar belakang korbannya.
Pemerintah mulai di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, bersama jajarannya masing-masing, berjibaku mengatasi pandemi maupun dampak yang ditimbulkannya. Upaya itupun mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, seperti ulama/kiai, tokoh masyarakat, termasuk sektor swasta.
Melalui berbagai program, pemerintah berusaha menyelamatkan masyarakat dari Covid-19 dan menata kembali sendi-sendi kehidupan masyarakat, agar bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Hal itu pula yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina Da’i Bachtiar, Pemkab Indramayu menjalankan berbagai program unggulan, demi terwujudnya Indramayu Bermartabat (Bersih, Relijius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat).
BACA JUGA:Inilah Nominasi Peraih Ballon d’Or 2022. Tidak Ada Nama Lionel Messi
Salah satunya adalah program Perempuan Berdikari (Pe-ri). Yakni, sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada perempuan purna pekerja migran Indonesia (PMI) asal Indramayu.
Program itu diberikan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan. Yaitu, dari Bank Jabar dan Banten (bjb) Cabang Indramayu dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu.
Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA mengakui, minat masyarakat Indramayu untuk bekerja ke luar negeri memang tinggi.
Dalam kondisi normal sebelum terjadinya pandemi Covid-19, atau pada 2019, jumlah penempatan PMI asal Kabupaten Indramayu mencapai 21.678 orang, yang terdiri dari 2.673 laki-laki dan 19.005 perempuan.
BACA JUGA:Bingung Mau Ngurus SIM ? Hari Ini SIM Keliling Ada di Pasar Kertasmaya
Pada 2020, dimana terjadi pandemi Covid-19 dan penutupan di sejumlah negara penempatan, membuat jumlah PMI asal Indramayu turun menjadi 5.287 orang, yang terdiri dari 1.016 laki-laki dan 4.271 perempuan. Begitu pula pada 2021, jumlah PMI asal Indramayu mencapai 3.618 orang, yang terdiri dari 565 laki-laki dan 3.053 perempuan.
Tingginya jumlah PMI itu otomatis menambah jumlah purna PMI setiap tahunnya, terutama perempuan purna PMI. Hal tersebut harus diimbangi dengan upaya pelatihan kewirausahaan terhadap para perempuan purna PMI.
Program Pe-ri pun telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Dengan satu paket pelatihan kewirausahaan/20 orang peserta per desa, maka diharapkan pada empat tahun kedepan akan tercipta 6.340 wirausahawan baru dari para perempuan purna PMI, yang tersebar di 317 desa dan 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Pemkab Indramayu juga menjalankan program unggulan lainnya, yakni Kredit Usaha Kecil (Kruwcil). Program itu memberikan kredit kepada warung kecil dan UMKM, untuk mendorong perekonomian mereka. Program tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Bank Prekreditan Rakyat Daerah dan Bank BJB, yang nilainya mulai dari Rp500 ribu sampai dengan Rp5 juta.
BACA JUGA:Inilah Fokus Prioritas RAPBN 2023. Porsi Paling Besar Bidang Pendidikan dan Perlindungan Sosial