Radarindramayu.id, JAMBI - Ditengah proses autopsi ulang jenazah Brigadir J alias Nofryansah Josua Hutabarat tengah dilakukan. Sang ibunda Rosti Simanjuntak nangis histeris meneriaki istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi.
Proses autopsi atau ekshumasi ulang jenazah Brigadir J diawali dengan pihak keluarga menbacakan doa yang dipimpin oleh Pendeta.
Sejumlah keluarga Brigadir J datang lebih awal, di antaranya ibunda Rosti Simanjuntak yang ditemani sang anak Bripda LL Hutabarat.
Waktu sesi doa tersebut selesai, beberapa di antara anggota keluarga Brigadir J terlihat meneteskan air mata.
BACA JUGA:Hari Ini Otopsi Ulang Jenazah Brigadir J akan Digarap, Vera Simanjuntak dan Rosti Ikut Datang?
Tak terkecuali sang ibunda yang sampai saat ini terus menerus meratapi kematian anggota Brimob Mabes Polri tersebut.
Dalam tangisannya itu, Rosti Simanjuntak terdengar meneriaki nama seseorang yang tak asing di telinga.
Ya, ibunda Brigadir J menangis dan menagih janji istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi yang disebut akan menjaga sang anak.
"Di amana keadilan, di mana kamu Putri, kata kamu mau menjaga anak kita," ujar Rosti Simanjuntak, yang dipapah oleh Bripda LL Hutabarat saat diboyong ke lokasi lebih teduh di bawah tenda.
BACA JUGA:Genjot Perolehan Pajak Kendaraan Bermotor, Samsat Indramayu Gelar Sosialisasi Atos Pamor
Seperti diketahui, Brigadir J merupakan salah satu ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Disebut oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Brigadir J adalah sopir Putri Chandrawathi yang ditugaskan untuk menjaga dirinya.
“Brigadir J itu sopir, jadi melakukan tugas mengamankan, tapi dia sopir,” ucap Ahmad Ramadhan.
Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa ibu Bhayangkari tidak punya ajudan, melainkan sopir yang mana dalam hal ini adalah Brigadir J.
BACA JUGA:Meski Ansan Greeners Kalah, Penampilan Asnawi Mangkualam Dipuji Pelatih
"Ibu Bhayangkari tidak ada ajudan. Jadi, kasus ini tidak ada, bahwa Brigadir J merupakan ajudan. Bukan ya, jelas ya, dia sopir,” tukasnya.
Namun, belakangan Vera Simanjuntak yang merupakan kekasih Brigadir J, mengungkap jika sang pacar hanya ajudan Irjen Ferdy Sambo.
"Ya dia (mendiang Brigadir J) cerita sebagai ajudan Kadiv propam, " kata Vera Simanjuntak.
Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
Proses autopsi ulang Brigadir J dilakukan oleh para ahli yang tak sembarangan.
BACA JUGA:Gila, Kopda M Janjikan Bonus Uang dan Mobil Yaris Buat Pembunuh Istrinya
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa autopsi ulang jenazah Brigadir J akan dilakukan oleh dokter dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia.
"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, ditulis Selasa 26 Juli 2022.
Selain itu, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menjelaskan autopsi ulang jenazah Brigadir J akan melibatkan tujuh kedokteran forensik.
Namun, Dedi tak menyebutkan identitas ketujuh dokter forensik tersebut.
BACA JUGA:Ali Fikri: Biar Publik Tahu Ini Ciri-cirinya DPO Mardani Maming
Hanya saja dia menyebut beberapa dari mereka adalah guru besar yang memang ahli di bidang forensik
"Itu akan hadir ya, termasuk nanti dari Kedokteran Forensik Polri yang juga sudah memiliki pengalaman," ujarnya.
Namun satu nama yang jelas dari ketujuh dokter forensik itu, di antaranya ada dokter berinisial F dari kedokteran forensik TNI di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
Untuk saat ini hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J akan menentukan arah drama dari kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Eks Kadiv Humas Polri Sorotin Kasus Brigadir J: Kita Juga Binggung Kok
Sebelumnya pihak Komnas HAM telah memeriksan dan meminta keterangan langsung ke enam dan tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo yang dipanggil, salah satunya Bharada E.
Bharada E disebut merupakan saksi kunci atas tewasnya Brigadir J saat baku tembak dengannya pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
"Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," ujar Choirul Anam, Komisioner Komnas HAM di Jakarta, Selasa 26 Juli 2022.
Dalam pemeriksaan tersebut, Komnas HAM memberikan Bharada E dengan pertanyaan terbuka.
Oleh sebab itu, proses pemeriksaan tersebut berlangsung lama karena jawaban bersifat deskriptif.
BACA JUGA:Begini Penjelasan YLBH-MKR , Terkait Dampak Autopsi Ulang Brigadir J
"Pertanyaan kami sifatnya terbuka, penjelasannya yang kita harapkan adalah deskriptif. Makanya, ini panjang sekali proses permintaan keterangannya," ungkapnya.
Menurut Anam, Komnas HAM belum bisa membuat kesimpulan dari pemeriksaan yang dilakukan hari ini. Dia juga belum memberikan penjelasan apakah keterangan dari Bharada E sama dengan kronologi versi polisi.
"(Hasil pemeriksaannya) nanti akan kami munculkan di laporan akhir," tukasnya.
Bharada E sebelumnya sempat diisukan tidak hadir, namun anggota Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam memastikan jika ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol ferdy Sambo hadir penuhi panggilan.
Artikel ini sudah tayang di Disway.id, dengan judul " Tangisan Rosti Teriaki Janji Putri Chandrawathi di Tengah Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J: Kata Kamu Mau..."