Terlebih, kata Prastowo, saat ini dominasi kepemilikan investor lokal meningkat sehingga ekonomi Indonesia lebih tahan terhadap dinamika global dan domestik.
“Total nominal utang pemerintah pusat dari tahun ke tahun memang cenderung meningkat. Namun, pengelolaan utang juga terus diperbaiki dari waktu ke waktu, seperti komposisi SBN [Surat Berharga Negara] yang jauh lebih besar daripada porsi pinjaman agar pengelolaan utang menjadi lebih sehat,” kata Prastowo dikutip dari cuitan Twitternya.
Bahkan cuitan terbarunya mengatakan, jika utang luar negeri Indonesia mengalami penurunan karena pengelolaan yang baik.
"Kabar baik! Utang Luar Negeri turun karena tata kelola utang pemerintah yang baik. Pelunasan tepat waktu dan penarikan utang baru yang lebih rendah," cuitnya seperti dikutip Kamis, 22 Juni 2022. (*)