Daniel Ditunjuk Jadi Ketua Golkar Tak Salahi AD/ART

Daniel Ditunjuk Jadi Ketua Golkar Tak Salahi AD/ART

INDRAMAYU - Keputusan DPP Partai Golkar yang menginginkan H Daniel Muttaqien Syafiuddin ST (Mas Daniel) sebagai ketua DPD Partai Golkar Kabuaten Indramayu, dinilai sudah tepat dan tidak melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai. (AD/ART) Partai. Pakar Hukum Universitas Wiralodra (unwir) Indramayu Dr Ujang Suratno SH MSi, menjelaskan keinginan DPP Partai Golkar supaya kader terbaiknya Mas Daniel sebagai ketua DPD Partai Golkar pada Musyawarah Daerah (Musda) Golkar, dinilai sudah tepat dan tidak melnggar AD/ART Partai. \"“Sebagai kader partai tentunya harus patsun dengan keputusan yang lebih tinggi. Keputusan DPP Partai Golkar adalah keputusan tertinggi dalam kepartaian. Sehingga tidak bisa dikatakan melanggar AD/ART Partai,\"terang Ujang kepada Radar Indramayu, belum lama ini di ruang kerjanya. Ujang menegaskan, dalam sebuah organisasi memang harus mengedepankan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan. Demokrasi memang sangat diperlukan dalam setiap pengambilan kebijakan, akan tetapi ketaatan dan kedisiplinan juga tidak bisa diabaikan oleh setiap kader partai. Apalagi, lanjut dia, dengan keputusan DPP Partai Golkar yang menghendaki Daniel sebagai ketua DPD Partai Golkar. Pihaknya hanya berbicara secara aturan dan tidak masuk ke ranah politik praktis. Sebab, setiap parpol mempunyai peraturan sendiri dan aturan itu lah yang harus ditaati oleh kader internal partai. Hal ini yang dikatakan patsun politik yang harus ada dalam diri setiap kader partai. Hal senada dikatakan Drs H Sunardi MSI, dosen FISIP Unwir. Ia memandang bahwa keputusan DPP Partai Golkar yang mengintruksikan Daniel agar menjadi ketua DPD Partai Golkar Indramayu tidak salah. Apalagi yang menghendaki DPP dan sudah seharusnya sebagai kader yang baik itu harus patsun politik harus dilaksanakan di setip diri kader partai. \"Keputusan akhirnya tetap akan diambil oleh DPP Partai Golkar. Makanya percuma saja kita sebagai kader partai harus ngotot menolak keputusan partai, ujung ujungnya yang membuat SK dia,\"pungkasnya (Jml/Mgg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: