RSUD Indramayu Sukses Gelar Rapid Test

RSUD Indramayu Sukses Gelar Rapid Test

INDRAMAYU - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Rumah sakit milik Pemkab Indramayu dipilih menjadi tempat rapid test Covid-19 bagi petugas penyelenggara pemilu. \"Alhamdulillah kegiatan rapid test yang melibatkan 1.900  Petugas Pemungutan Suara (PPS) dan sekretariat KPU, berjalan lancar. Kami membagi untuk satu jam 300 orang dengan melibatkan puluhan tenaga medis,” terang Direktur RSUD Indramayu Hj Lisfayeni MM, didampingi Kabag Umum Diklat Kepegawaian H Cahyandi SKep SK MH kepada Radar di ruang kerjanya, Jumat (26/6). Dijelaskan Lisfayeni, hari ini juga akan ada agenda pemeriksaan rapid test Covid-19 dari Bawaslu Indramayu sebanyak 658 orang. Dia juga mengaku sudah mempersiapkan semuanya dengan maksimal. Hasil rapid test Covid-19 akan segera bisa dilihat dengan tidak menunggu lama, pasca pemeriksaan. \"Insya Allah untuk hasilnya kami usahakan secepatnya pada hari itu juga akan keluar, atau paling lambat malam hari. Ini masih berlangsung juga rapid test-nya, begitu semua selesai, segera kita akan tahu bersama apakah hasilnya reaktif atau non-reaktif,\" terangnya. Untuk diketahui, lanjut dia, sebagai edukasi bagi masyarakat bahwa perbedaan pemeriksaan antara rapid test Covid-19 dan  uji swab Covid-19. Rapid test yang ada di Indonesia dilakukan menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan. \"Kalau rapid test itu cara kerjanya memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada dalam darah. IgG dan IgG adalah sejenis antibodi yang terbentuk dalam tubuh saat mengalami infeksi virus. Maka dari itu, jika kita terinfeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM dalam tubuh akan bertambah. Adapun hasil rapid test ini dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk dalam tubuh,\" paparnya. Jika IgG dan IgM itu ada atau bertambah, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi. Namun perlu diingat, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19. Hanya sebagai deteksi awal dan parameter yang cukup baik bagi mereka yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya  agar terhindar dari bahaya Covid-19. \"Maka dari itu, orang yang dengan hasil rapid test-nya positif, perlu menjalani pemeriksaan lanjutan. Yaitu pemeriksaan Swab tenggorokan atau hidung yang diambil sampel lendirnya,\" imbuhnya. Sebagai pesan layanan masyarakat di era New Normal Hj Lisfayeni mengimbau kepada masyarakat Bumi Wiralodra agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan berusaha agar hindari kerumunan demi kesehatan serta keselamatan bersama. \"Dan untuk KPU dan Bawaslu Indramayu saya doakan agar semua tahapan Pilkada serentak 2020 tahun ini dilancarkan. Juga dilindungi oleh Allah SWT dari bahaya Covid-19,\" pungkasnya. (jml/mgg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: