Wisuda Ke-16, 75% Lulusan SMK NU Kaplongan Sudah Diterima Kerja

Wisuda Ke-16, 75% Lulusan SMK NU Kaplongan Sudah Diterima Kerja

INDRAMAYU-SMK NU Kaplongan, Karangampel, Kabupaten Indramayu menggelar wisuda ke-16 tahun pelajaran 2019-2020, Sabtu (4/7), di Aula Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan (Kampus Hijau). Sebanyak 478 siswa yang telah dinyatakan lulus mengikuti prosesi wisuda dengan protocol kesehatan. Mereka harus mengenakan masker, dengan tempat duduk jaga jarak. Sebelum masuk mereka juga dicek suhu tubuhnya. Bahkan, prosesi pengalungan medali yang biasanya dilakukan satu persatu kepada seluruh wisudawan, kali ini diwakili beberapa siswa saja. Sebagai sekolah yang telah terbukti kualitasnya, 75% wisudawan SMK NU Kaplongan ternyata sudah diterima bekerja, di sejumlah perusahaan sesuai bidangnya. Sementara 10% melanjutkan ke perguruan tinggi, sementara 15% wiraswasta dan menunggu kerja. “Alhamdulillah, sebagian besar sudah diterima kerja. Padahal mereka belum menerima ijazah, bahkan belum tandatangan ijazah,” kata Kepala SMK NU Kaplongan, Tobroni MPd MSi. Tobroni juga berpesan kepada seluruh wisudawan agar tetap manjaga nama baik almamater ketika sudah terjun di dunia kerja. Menurutnya, kunci keberhasilan dalam bekerja adalah 5K, yaitu komunikasi, komitmen, kompeten, konsisten, dan kekeluargaan. Tobroni mengakui, keberhasilan SMK NU Kaplongan menjadi sekolah yang dipercaya masyarakat, dan juga dipercaya oleh perusahaan, tidak terlepas berkat peran anggota DPR RI, H Dedi Wahidi. Menurutnya, perjuangan H Dedi Wahidi untuk memperjuangkan kemajuan pendidikan memang luar biasa. Bukan hanya bagi sekolah di lingkungan Kampus Hijau, namun juga sekolah-sekolah lain di wilayah Indramayu dan Cirebon. Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan, H Dedi Wahidi, menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan, apalagi mereka yang telah diterima bekerja. Ia juga menyampaikan ucapan teriam kasih kepada Kepala SMK NU Kaplongan, yang telah mampu mengelola sekolah dengan baik. Sehingga semakin hari semakin dipercaya masyarakat. “Kepercayaan yang tinggi dari masyarakat bisa dilihat dari jumlah calon siswa baru yang mendaftar. Tahun ini saja sudah lebih dari 1000 orang mendaftar, padahal yang diterima hanya 800-an,” tegas Dewa, sapaan Dedi Wahidi. (oet/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: