Harga Tomat Merangkak Naik

Harga Tomat Merangkak Naik

INDRAMAYU-Harga tomat mulai bergerak naik. Jika sebelumnya anjlok hingga berada di bawah harga Rp1000/kg, kini mulai berada di kisaran Rp1500-Rp2500/kg. Namun kenaikan harga ini bukan karena dipicu pasokan yang langka. Tapi lantaran mulai jarangnya pedagang yang menjual buah yang kaya kandungan air dengan sederet zat gizi penting untuk tubuh itu. “Pedagang sudah mulai malas jualan tomat. Kalau stok sih berapapun tersedia,” ungkap Endang, salah seorang pedagang di Pasar Induk Sayuran (PIS) Patrol kepada Radar, Selasa (15/9). Kemalasan pedagang, lanjut dia, gegara kondisi pasar sepi. Semenjak pandemi Covid-19 berlangsung, omzet mereka turun drastis, karena minimnya pembeli. Belum lagi risiko merugi, sebab tomat cepat membusuk. Demi buah tomat supaya cepat laku, pedagang menerapkan potongan harga untuk pembelian partai besar. “Ya, kalau belinya ketengan harganya Rp2500 sekilo. Tapi jika belinya kardusan, harganya bisa turun Rp1500 per kilogram,” ungkapnya. Endang memperkirakan, harga tomat akan kembali tertekan menyusul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat oleh Pemprov DKI Jakarta. Penerapan kebijakan PSBB ketat di wilayah ibu kota ini akan memicu kembali melimpahnya pasokan komoditas sayuran di pasar-pasar daerah. “Kiriman sayuran gak bisa masuk ke pasar Jakarta, jadinya lari ke pasar-pasar daerah. Pasokan melimpah, otomatis harga tomat maupun komuditas sayuran lainnya akan murah,” terangnya. Hal itu dibenarkan Iyan, pedagang lainnya. Pasar-pasar di daerah bakal terdampak penerapan PSBB ketat Jakarta. Parahnya, meski harga sayuran lebih murah, daya beli masyarakat justru rendah. “Disini untung saja pesta hajatan rakyat masih diperbolehkan. Masih ada yang beli-beli. Kalau gak ada orang hajatan, sepi dagangan kita,” tuturnya. (kho)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: