Dorong Literasi di Desa

Dorong Literasi di Desa

INDRAMAYU- Gaung gerakan literasi dinilai belum sampai tingkat desa. Hal itu ditandai dengan banyaknya buku-buku bacaan di perpustakaan desa yang kurang terawat. Menyikapi itu, Tokoh Pendidikan di Kabupaten Indramayu, Yusuf M SPdI menyatakan, saat ini banyak pemerintah desa yang belum memaksimalkan bahan bacaan. Ditambah lagi, kata Yusuf, koleksi buku yang terbatas membuat masyarakat kurang berminat untuk datang ke perpustakaan desa.  Padahal, pemerintah daerah sendiri telah menyediakan bahan baca di tingkat desa untuk mendorong literasi di desa. “Saya amati banyak desa yang telah diberikan buku bacaan oleh pemerintah justru tidak terurus, hanya terpajang di rak saja. Bahkan ada yang masih tersimpan rapih dalam kardus. Meski ada yang berjalan tapi bisa dihitung jari,” ujarnya, Rabu (16/9). Sehingga kata Yusuf, pengembangan literasi di desa, membutuhkan keseriusan dari pemerintah desa, dengan memfasilitasi ruang perpustakaan desa yang nyaman, dan menambah koleksi buku atau bahan baca yang lebih menarik. “Jangan hanya mengandalkan bantuan buku dari pemerintah saja. Seharusnya pemerintah desa mampu menganggarkan dari dana desa untuk pengembangan literasi tingkat desa. Semakin banyak bahan baca semakin menarik minat baca masyarakat terutama anak dan remaja,” tuturnya. Yusuf mendorong literasi di desa, menjadi salah satu program prioritas yang diutamakan selain program pemberdayaan dan infrastruktur desa, “Manfaatnya bukan jangka pendek, tapi jangka panjang. Warga akan memiliki daya pikir yang kritis, dan memiliki wawasan yang luas,” terangnya. Senada, dikatakan Dodi, yang selama ini ikut serta mendorong gerakan literasi di desa. Dodi menggandeng komunitas literasi di Jatibarang. Gerakan literasi, menurutnya, berperan penting dalam pembentukan karakter masyarakat. Semakin baik dan banyak buku yang dibaca akan berpengaruh pada pola pikir dan daya nalar. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: