Poktan Ajak Setop Bakar Jerami

Poktan Ajak Setop Bakar Jerami

INDRAMAYU- Kelompok Tani (Poktan) di Kabupaten Indramayu mengajak petani untuk menghentikan bakar limbah panen (jerami). Ketua Poktan Sri Makmur Kecamatan Jatibarang, Mara mengatakan, aktivitas membakar jerami yang telah bertahun-tahunan telah menjadi kebiasaan setiap pasca panen, perlu mendapat perhatian agar aktivitas tersebut tidak lagi dilakukan para petani. Menurutnya, jerami yang dibakar petani apabila terkumpul akan sangat berguna sebagai penyubur tanah secara alami. Berdasarkan penelitian, lanjut Mara, 5 ton jerami mengandung berbagai unsur hara yang dapat menyuburkan tanah, diantaranya nitrogen, fosfor, sulfur, kalsium, magnesium, kalium, dan silika. “Lima ton jerami biasanya dihasilkan dari lahan seluas 1 hektare, ada kandungan kalium 100 kg. Jika disamakan atau disetarakan dengan pupuk phonska kadungan zat nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK) hanya 15 persen, jadi 100 kg phonska hanya 15 kg kalium,” terangnya kepada Radar, Kamis (17/9). Hal itu, sebut Mara, belum diketahui para petani. Untuk itu, katanya, penyuluh pertanian lapangan perlu memberikan penyuluhan dan edukasi secara langsung kepada petani, agar tidak membakar jerami yang berton-ton itu karena memiliki manfaat yang besar. “Mungkin alasan klasik juga petani ingin cepat kembali garap lahan, karena untuk mengurai jerami butuh proses beberapa minggu, padahal manfaatnya sangat baik untuk penyuburan lahan. Maka setop bakar jerami manfaatkan kandungan yang ada pada jerami untuk penyubur tanah sawah,” ujarnya. Hal senada dikatakan Sutrisno. Menurutnya, pembakaran jerami karena minimnya pengetahuan petani terhadap kandungan unsur hara yang terdapat pada jerami. Ditambah lagi, petani tidak mengerti cara mengolah jerami menjadi pupuk alami. Padahal zat yang terkandung pada jerami sangat dibutuhkan sebagai penyubur tanah. “Petani butuh penyuluhan yang lebih pada pemanfaatan limbah hasil panen,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: