Adaptasi Kebiasaan Baru, Petambak Beralih ke Pertamax

Adaptasi Kebiasaan Baru, Petambak Beralih ke Pertamax

INDRAMAYU-Saat ini masih era adaptasi kebiasaan baru (AKB). Tapi AKB yang satu ini tidak terkait dengan Covid-19. Ini kebiasaan baru warga Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu. Warga desa ini, yang sebagian besar petambak, sekarang lebih suka menggunakan Pertamax. Bahan bakar non subsidi, yang semula dianggap sebagai BBM kalangan atas. Mengapa mereka beralih ke Pertamax? Kehadiran Pertashop di Desa Pabean Ilir pada bulan Juni 2020 adalah pemicunya. Pertashop adalah penyalur resmi Pertamina berskala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen BBM, LPG, dan pelumas Pertamina. Semacam SPBU mini, namun resmi milik Pertamina. \"\" Kehadiran Pertashop di Desa Pabean Ilir disambut antusias warga setempat. Meski baru menyediakan BBM jenis Pertamax, namun setiap saat kita bisa melihat warga antre mengisi Pertamax. Yang menarik, bukan hanya motor atau mobil mewah yang mengisi Pertamax. Motor butut milik para petambak pun sekarang pakai Pertamax. Salah seorang warga, Dirin (35) mengungkapkan, memakai Pertamax ternyata lebih irit. Apalagi ngisinya di Pertashop. Kualitasnya terjamin. “Harganya juga murah, Cuma Rp9000 per liter. Kalau kita beli eceran kan Rp10.000 per botol,” ungkap Dirin. Ia juga mengaku, sangat terbantu dengan kehadiran Pertashop. Karena selama ini kalau mengisi BBM harus ke SPBU di Indramayu kota, yang jaraknya kurang lebih 10 kilometer. “Sekarang sudah sangat dekat,” akunya. Operator Pertashop Desa Pabean Ilir, Heriyana mengungkapkan, kehadiran Pertashop memang mendapat sambutan antusias warga Desa Pabean Ilir dan sekitarnya. “Dalam satu hari kita bisa menjual hingga 400 liter Pertamax,” ungkapnya. Dikatakan, masyarakat desa setempat sekarang sudah terbiasa menggunakan Pertamax. Selain kualitasnya terjamin, harganya juga cukup terjangkau. Harga Pertamax 92 yang dijual di Petashop tersebut hanya Rp9000. “Para petani tambak yang motornya butut, sekarang juga pakai Pertamax,” ungkap Hery. Kehadiran Pertashop di Desa Pabean Ilir tidak terlepas berkat peran Kuwu atau Kepala Desa setempat. Kuwu Desa Pebean Ilir Kecamatan Pasekan, Nasito mengungkapkan, awalnya ia mengajukan Pertashop dengan harapan menyediakan berbagai macam BBM, termasuk solar untuk nelayan. Tapi untuk sementara baru menyediakan Pertamax. “Saya mengajukan ke Pertamina, karena desa ini kan jauh dari kota. Jauh dari SPBU. Sementara mobilitas masyarakat sangat tinggi,” tuturnya. Nasito juga menyempaikan ucapan terima kasih kepada Pertamina yang telah mendirikan Pertashop di desanya. Ia optimis ke depan Pertashop akan semakin berkembang, dan memberikan keuntungan bagi desa. Karena Desa Pabean Ilir ini memiliki 2.230 kepala keluarga (KK), dan ini merupakan potensi yang cukup besar. Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III, Eko Kristiawan menjelaskan, Pertamina terus mendirikan Pertashop untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Hingga Juli 2020, tuturnya, total Pertashop di wilayah Marketing Operation Region III sebanyak 30 unit, yang tersebar di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Serang, Pandeglang, Indramayu,  Majalengka, Cirebon dan Garut. Ditambahkannya, pendirian Pertashop ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama Pertamina dengan pemerintah desa yang difasilitasi melalui nota kesepahaman  antara Pertamina dengan Kementerian Dalam Negeri. “Tujuannya, untuk memperluas pelayanan BBM dan LPG melalui pengadaan Pertashop di desa-desa wilayah Indonesia,” tegas Eko. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: