Situs Keramat Bulak, Kini Makin Ramai dan Bersih
Gapura Situs Keramat Bulak, di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. -Foto: Burhannudin. -radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Situs Keramat Bulak, terletak di Desa Bulak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, merupakan salah satu situs bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.
Berdasarkan laporan yang diterima wartawan dari juru kunci, Riyana Ade Putra (11/7/2024), situs ini diyakini sebagai petilasan Pangeran Suryanegara, dari Kesultanan Cirebon, sekitar tahun 1600-an.
Riyana menjelaskan kepada Radar Indramayu bahwa, keberadaan Situs Keramat Bulak erat kaitannya dengan legenda Pangeran Suryanegara yang dikirim oleh ayahnya, dari Kesultanan Cirebon ke Bulak.
Konon, Pangeran Suryanegara bertapa di tempat ini selama bertahun-tahun dan mendapatkan kesaktian luar biasa. Situs ini juga diyakini memiliki kekuatan magis dan menjadi tempat yang dihormati oleh masyarakat setempat.
Situs ini erat kaitannya dengan monyet. Sejarahnya pun sudah tersebar di internet. Sekumpulan monyet yang dikutuk oleh Pangeran Suryanegara berjumlah 41 ekor.
Menurut Riyana, Monyet yang biasa ia temui saat ini ada 9-15 ekor. Bahkan, kawanan monyet seringkali tidak dapat ditemui oleh orang yang sengaja datang untuk melihatnya.
"Sekarang, sih, yang biasa saya liat kadang ada sembilan, kadang juga ada 15an. Pernah suatu hari mahasiswa dari kampus ternama di Jakarta datang ke sini untuk melihat monyet dan belajar tentang sejarah di sini. Tapi mereka (monyet) gak menampakkan dirinya satupun," terangnya.
Riyana juga memberitahu Radar Indramayu bahwa situs ini sering dijadikan sebagai tempat untuk mencari kesejahteraan hidup.
Menurutnya, watak monyet tergantung kepada isi hati para pengunjung.
"Ada peziarah dari Banten pengen ke Gunung Jati terus mampir dulu ke sini, ternyata kunci mobilnya diambil monyet dan dibawa kabur," ujar Riyana.
BACA JUGA:Aksi Hebat Perempuan- Perempuan Tangguh Pertamina Saat Atasi Kebakaran
Selain terkenal dengan sejarah kawanan monyetnya, kini Riyana telah mengubah pandangan masyarakat tentang Situs yang dulunya terlihat seram dan sepi.
"Di sini sekarang sudah ramai, Mas. Setiap malam Jum'at kami mengadakan tawasulan untuk mendoakan Pangeran Suryanegara, nenek moyang monyet, dan para pendahulu kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: