Kemendagri Kembali Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

Kemendagri Kembali Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

Sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemkab Indramayu mengikuti rakor pengendalian informamsi secara daring-utoyo prie achdi-

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) kembali menggelar rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah yang berlangsung secara daring, Rabu 29 Maret 2023.

Rakor melibatkan berbagai stakeholder baik pusat maupun daerah guna memantau kondisi perkembangan harga berbagai komoditas bahan pokok di daerah, menjelang lebaran.

Ini merupakan salah satu upaya sinergi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah dengan berbagai stakeholder lainnya dalam rangka mengendalikan angka inflasi, termasuk di dalamnya Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, seiring dengan datangnya bulan ramadan dan menjelang hari raya idul fitri, pola permintaan terhadap beberapa komoditas bahan pokok cenderung tinggi.

BACA JUGA:Pertamina Hulu Energi Sukses Lampaui Target Produksi di Mid Triwulan Pertama

BACA JUGA:Somasi Kedua Tak Digubris, Kuasa Hukum BPR KR Ancam Lelang Agunan Debitur Nakal

Menanggapi hal tersebut. Tito meminta kepada seluruh stakeholder terkait baik pusat maupun daerah, untuk dapat senantiasa menjaga ketersediaan pasokan sehingga harga jual produk kepada masyarakat dapat terjaga dan terjangkau.

“Target kita bulan ini menjaga ketersediaan pasokan supaya harga dapat terus terjaga, karena dengan datangnya bulan ramadan terutama menjelang hari raya idul fitri permintaan dari masyarakat cenderung naik,” ujarnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini dalam paparannya terkait dengan perkembangan harga memasuki bulan ramadan menjelaskan, beberapa komoditas seperti cabai rawit, beras, cabai merah, bawang putih serta daging ayam ras turut andil dalam perubahan indeks perkembangan harga yang mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan.

Bahkan, cabai rawit menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 143 kab/kota dan menyumbang penurunan hanya di 13 kab/kota. Meskipun beras menyumbang kenaikan di 100 kab/kota, namun menyumbang penurunan pada 80 kab/kota. Sedangkan andil penurunan terbesar adalah komoditas cabai merah pada 110 kab/kota.

BACA JUGA:Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom

BACA JUGA:TECNO SPARK 10 Series NFC Resmi Hadir di Indonesia dengan Fitur Memori Raksasa Kamera Glowing

“Terdapat beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi harga, namun demikian komoditas tersebut juga menyumbang penurunan di beberapa kab/kota,” jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan Satgas Pangan POLRI, Brigjen Pol. Helfi Assegaf. Dirinya menyampaikan, trend kenaikan harga bahan pokok terjadi pada komoditas cabai merah, bawang putih, telur dan daging ayam ras. Sementara bahan pokok yang menjadi perhatian pemerintah yakni minyak goreng MINYAKITA dan beras SPHP.

 “Memasuki bulan ramadan, perlu adanya antisipasi terkait dengan harga bahan pokok yang mengalami spontanitas kenaikan harga karena meningkatnya permintaan kebutuhan masyarakat,” tukasnya.

Sementara itu, staf khusus Menteri perdagangan, Syailendra menerangkan, pihaknya terus berupaya untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng serta menjaga ketersediaan pasokan sehingga permintaan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

“Kami terus berupaya menjaga stabilisasi harga minyak goreng,” tandasnya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda, serta didampingi oleh Kepala Badan Keuangan Daerah, Woni Dwinanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Asep Abdul Mukti, Kepala Bagian Logistik Polres Indramayu Kompol Mashudi, Pasiter Kodim 0616/Indramayu, Kapten Inf Suryono, serta tamu undangan lainnya.(oet)

BACA JUGA:Bridgestone Indonesia Berbagi Tips Aman & Nyaman Jelang Mudik

BACA JUGA:Kasus BPR KR Indramayu, Kejari Sebut Kemungkinan Ada Tersangka Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: