Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Kembali Demo DPRD Indramayu

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Kembali Demo DPRD Indramayu

Mahasiswa Indramayu kembali demo tolak kenaikan harga BBM di DPRD Indramayu, Jum'at, 9 September 2022-utoyo prie achdi-

Radarindramayu.id, INDRAMAYU – Aksi demo menolak kenaikan harga BBM kembali dilakukan di gedung DPRD Indramayu.  Mahasiswa yang tergabung dalam orasi di depan kantor DPRD kabupaten Indramayu, Jum’at, 9 September 2022.

Mereka juga menggelar aneka poster maupun spanduk yang berisi penolakan terhadap kenaikan harga BBM yang telah dilakukan oleh pemerintah.Mereka mengaku kecewa, karena kenaikan harga BBM telah membuat rakyat semakin sengsara.   

Aksi ratusan mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian Polres Indramayu yang cukup banyak jumlahnya.Juga ada dari anggota TNI serta Satpol PP Kabupaten Indramayu.

Dalam orasinya mereka terus menerus berteriak-teriak menuntut untuk bisa bertemu langsung dengan pimpinan dan anggota DPRD Indramayu, guna menyampaikan aspirasi.

Sayang pada saat bersamaam DPRD Indramayu tengah menggelar rapat paripurna. Suasana semakin memanas ketika para mahasiswa memaksa untuk bisa masuk ke dalam area gedung DPRD Indramayu.

BACA JUGA:Jokowi Sampaikan Duka Atas Wafatnya Ratu Elizabeth II

Sementara mereka terhalang barikade anggota kepolisian yang terus berjaga-jaga di pintu gerbang DPRD Indramayu.  Massa tampak semakin memanas karena tidak bisa menembus barikade anggota kepolisian. Bahkan terus terjadi aksi saling dorong hingga nyaris ricuh.

Namun suasana akhirnya bisa dikendalikan, berkat kesabaran anggota kepolisian yang tidak terpancing dengan aksi mahasiswa yang terus menerus meneriakan cacian dan makian.

Ketegangan akhirnya bisa diredam setelah Ketua DPRD Indramayu, H Syaefudin bersama para ketua fraksi menemui ratusan mahasiswa. Di hadapan pimpinan DPRD dan ketua fraksi-fraksi,  mahasiswa menolak kenaikan harga BBM dan minta segera diturunkan.

Mereka juga  menganggap bantuan langsung tunai bukan solusi dan tidak tepat sasaran. Mahasiswa menilai dengan adanya kenaikan harga BBM yang ada menyengsarakan rakyat kecil.

"Tolak kenaikan BBM, menolak segala bentuk bantuan langsung tunai, evaluasi kinerja pemerintah dalam mengawasi BBM subsidi," kata salah seorang pendemo, Dewi Raudhatul Janah.

Bagi mahasiswa, kebijakan pemerintah dalam menyalurkan bantuan langsung tunai BBM tidak tepat. Karena, proses penyaluran bantuan tersebut tidak semua masyarakat merasakan.

"BLT yang 600 ribu itu bukan solusi, karena tidak semua masyarakat yang terdampak kenaikan BBM akan merasakan bantuan,"  kata Syahrul Renaldi, mahasiswa lainnya.

“Kami akan terus mengawasi dan kembali melakukan aksi gelombang dua dengan massa aksi lebih banyak," tegas mereka.

Ketua DPRD Indramayu, H Syaefudin menjelaskan, pihaknya menerima aspirasi masyarakat yang diwakili para mahasiswa dan pelajar. Bahkan, pihaknya berjanji akan segera membuat skema untuk meringankan kondisi masyarakat melalui BLT.

"Kenaikan harga BBM bukan kewenangan kami, tetapi kami akan berupaya dengan segenap kewenangan DPRD untuk membuat skema peringatan dampak kenaikan BBM," kata Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin.

Sementara Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Indramayu, H Muhaemin menambahkan, DPRD Indramayu sangat mendukung aspirasi mahasiswa terkait kenaikan harga BBM.

Dikatakan,  menindaklanjuti aspirasi mahasiswa dan juga masyarakat, DPRD Indramayu mendorong pemerintah Kabupaten Indramayu untuk mengirimkan surat keberatan kepada pemerintah pusat, yang isinya adalah meminta agar kenaikan harga BBM ditangguhkan.

         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: