Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.049 Triliun di Kuartal I 2022

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.049 Triliun di Kuartal I 2022

ilustrasi--

Radarindramayu, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sebesar US$411,5 miliar atau Rp6.049 triliun (asumsi kurs Rp14.700 per dolar AS) pada kuartal I 2022.

Kepala Departemen Komunikasi atau Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengatakan, posisi ULN tersebut turun dibandingkan dengan kuartal IV 2021 yang mencapai US$415,7 miliar atau Rp6.110 triliun.

"Perkembangan tersebut disebabkan penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan sektor swasta," kata Erwin dalam keterangannya, Kamis 19 Mei 2022.

Erwin merinci, posisi ULN pemerintah sebesar US$196,2 miliar pada kuartal I 2022.

BACA JUGA:Bocah Tenggelam di Losarang Indramayu Ditemukan Meninggal Dunia

BACA JUGA:Tanah Amblas Makin Meluas Putus Akses Jalan Warga

Menurutnfya, angka itu turun dari kuartal sebelumnya yang mencapai US$200,2 miliar.

"Penurunan terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo, baik SBN domestik maupun SBN valas," terangnya.

Selain itu, penurunan ULN pemerintah juga dipengaruhi pelunasan neto atas pinjaman yang jatuh tempo selama Januari hingga Maret 2022.  

BACA JUGA:HUT Ke-76 Kodam Siliwangi, Korem 063/SGJ Ziarah ke TMP Kesenden

BACA JUGA:Mapag Sri, Pemdes Helat Sunatan Masal

"Sebagian besar dana tersebut adalah pinjaman bilateral," ujarnya.

Sementara itu, total ULN swasta tercatat US$206,4 miliar pada kuartal I 2022.

Jumlah itu turun dari kuartal sebelumnya yang mencapai US$206,5 miliar.

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh pembayaran pinjaman luar negeri dan surat utang yang jatuh tempo selama kuartal I 2022," terangnya.

Erwin merinci besarn utang masing-masing yakni, ULN lembaga keuangan swasta turun 5,1 persen dan perusahaan non keuangan swasta turun 1 persen.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, pengolahan, serta pertambangan dengan pangsa pasar mencapai 76 persen dari total ULN swasta.

"ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76 persen terhadap total ULN swasta," ungkapnya.

Kendati demikian, Erwin memastikan, bahwa ULN Indonesia tetap terkendali pada kuartal I 2022.  

Hal itu tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap di kisaran 33,7 persen, menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 35 persen.

"Struktur utang RI tetap sehat ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang didominasi oleh ULN jangka panjang sebesar 87,9 persen dari total ULN," pungkasnya.(disway)

BACA JUGA:Versi Asli KKN di Desa Penari Tidak Kalah Menyeramkan, Berikut Penuturan Penjaga Rowo Bayu

BACA JUGA:300 Calhaj Gagal Berangkat, Kerajaan Arab Saudi Membatasi Usia karena Masih Pendemi Covid

Sumber: Disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id