Mau Pergi Tapi Gak Bisa! Transfer Mees Hilgers Jadi Drama, Situasi Ini Menjadi Makin Rumit
Mau Pergi Tapi Gak Bisa! Transfer Mees Hilgers Jadi Drama, Situasi Ini Menjadi Makin Rumit-images.genpi.co-Radar Indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Masa depan Mees Hilgers kini berada dalam situasi yang serba tidak pasti, tepat ketika ia sedang memasuki usia emas sebagai pesepak bola profesional.
Bek berdarah Indonesia itu menjadi salah satu pemain yang hendak dilepas oleh FC Twente di masa transfer musim panas ini, namun belum ada klub yang benar-benar memberikan tawaran konkret untuk memboyongnya.
Di sisi lain, Mees Hilgers, yang telah memperkuat tim utama Twente sejak 2020, ia sendiri sudah sejak lama menunjukkan keinginannya untuk melangkah ke klub yang lebih besar dan kompetitif, namun kondisi pasar dan sisa kontraknya yang hanya satu musim membuat negosiasi berjalan lambat.
Direktur Teknik Twente, Jan Streuer, dalam wawancara dengan ESPN, menyampaikan bahwa klub saat ini memilih fokus merekrut pemain yang mereka butuhkan terlebih dahulu, tanpa menunggu kepergian pemain seperti Hilgers.
BACA JUGA:Jersey No. 25 Bukan Sembarang Nomor! Elkan Baggott Dapat Nomor Ini di Ipswich Town!
“Skuad kami sekarang cukup besar, tetapi kami sudah menetapkan bahwa kami akan merekrut pemain-pemain yang kami butuhkan terlebih dahulu, tidak menunggu,” ujarnya.
Pernyataan ini seolah menjadi sinyal bahwa Twente tidak akan menghalangi kepergian Hilgers, tapi juga tidak akan bersikap pasif menunggu tawaran datang.
Hilgers sendiri menjadi salah satu bek potensial di Eredivisie yang belum mendapatkan panggung besar di Eropa.
Meski konsisten tampil di lini belakang Twente, nilai pasarnya saat ini hanya berada di kisaran €6,5 juta (sekitar Rp123 miliar), sebagian besar karena kontraknya akan habis pada Juni 2026.
Nilai yang relatif murah inilah yang seharusnya bisa menarik perhatian klub-klub dari liga besar seperti Bundesliga, Serie A, atau bahkan Premier League, namun entah mengapa, sejauh ini belum ada pendekatan serius yang dilakukan.
Dari sudut pandang pemain, kondisi ini jelas membuat situasi menjadi rumit.
Di satu sisi, ia ingin keluar untuk naik kelas.
Tapi di sisi lain, minimnya minat dari luar bisa membuatnya justru kehilangan momentum dan harus bertahan di klub yang tidak lagi menjadi prioritasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

