Keren! Calvin Verdonk Kalahkan Eks Man United Daley Blind Jadi Fullback Paling Progresif!

BACA JUGA:Cuma Klik Link, Langsung Dapat Rp 245.000 di DANA Hari Ini! Tanpa Undian, Tanpa Syarat Ribet!

Pengakuan ini semakin menguatkan posisi Verdonk sebagai salah satu fullback terbaik di Eropa musim ini dan menambah kebanggaan bagi sepak bola Indonesia.

Performa Konsisten Verdonk di Eredivisie dan Timnas Indonesia

Selama dua musim terakhir di Eredivisie, Calvin Verdonk telah menunjukkan performa yang stabil dan meningkat, dengan kontribusi tiga gol dan tiga assist dari total 66 penampilan. 

Keaktifannya dalam membawa bola ke depan dan membantu serangan membuatnya masuk dalam starting XI terbaik Eredivisie musim 2024/2025 versi media Belanda, Voetbal Primeur. 

BACA JUGA:Ian Maatsen dan Pascal Struijk Masuk Radar Naturalisasi, PSSI Harus Siapkan Dana Hingga Rp596 Miliar!

Selain itu, Verdonk juga menjadi andalan Timnas Indonesia, di mana akselerasi dan kemampuannya dalam menyerang dari posisi bek kiri sangat dibutuhkan, terutama dalam pertandingan penting seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Dengan kecepatan dan visi permainan yang baik, Verdonk mampu menjadi jembatan antara pertahanan dan lini serang, sehingga perannya sangat vital bagi tim. 

Konsistensi ini membuktikan bahwa prestasi yang diraih bukan kebetulan, melainkan hasil kerja keras dan kemampuan teknis yang mumpuni.

DataMB dan Pentingnya Statistik dalam Menilai Pemain Modern

BACA JUGA:Cara daftar KUR BRI 2025 Pinjam 50 Juta Limit 500 Juta! Informasi lengkap Mulai dari Angsuran, Cicilan, dan...

Platform DataMB menggunakan teknologi canggih untuk mengumpulkan dan menganalisis data performa pemain secara objektif, termasuk jumlah aksi progresif yang dilakukan selama pertandingan. 

Dalam sepak bola modern, statistik seperti ini menjadi sangat penting untuk menilai efektivitas pemain, terutama posisi fullback yang kini tidak hanya bertugas bertahan, tetapi juga aktif menyerang dan menciptakan peluang. 

Dengan 574 aksi progresif, Calvin Verdonk menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pemain bertahan biasa, melainkan fullback yang mampu memimpin serangan dan menembus pertahanan lawan. 

Statistik ini juga membuktikan bahwa penilaian kualitas pemain harus didasarkan pada data nyata di lapangan, bukan sekadar opini atau voting fans di media sosial. 

Sumber: