Edisi Agustus Berikut Tabel Cicilan KUR BRI 5 Juta Hingga 10 Juta, Mulai dari Berapa Cicilannya?

RADARINDRAMAYU.ID - Saat ekonomi nasional berada dalam situasi fluktuatif, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) justru tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga kestabilan roda ekonomi masyarakat.

UMKM bukan sekadar penyumbang pertumbuhan ekonomi daerah, melainkan juga menjadi penyangga utama lapangan kerja yang tersebar hingga ke pelosok.

Sayangnya, tidak sedikit pelaku usaha yang sampai hari ini masih menghadapi tantangan klasik, terutama dalam hal akses pembiayaan.

Masalah modal usaha seolah menjadi kendala yang terus berulang, namun sedang diperkecil oleh KUR BRI saat ini.

BACA JUGA:No Hoaks! Nomor Hp Anda Dapat Saldo DANA Gratis Senilai Rp500.000 Langsung Cair, Link DANA Kaget Malam Ini

Banyak pelaku UMKM yang sebenarnya memiliki potensi untuk berkembang, namun mereka terpaksa tertahan karena sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal.

Persyaratan administrasi yang berbelit, bunga tinggi, hingga tuntutan agunan kerap menjadi batu sandungan yang membuat sebagian pengusaha kecil memilih jalur pinjaman informal yang lebih berisiko.

Menjawab realita tersebut, Kredit Usaha Rakyat atau KUR BRI 2025 kembali menjadi sorotan.

Bukan hanya sebagai produk perbankan, melainkan sebagai solusi pembiayaan terukur yang dirancang agar selaras dengan kebutuhan pelaku UMKM di Indonesia.

BACA JUGA:Rp175.000 Saldo DANA Kaget Hari Ini Bisa Kamu Klaim Sekarang, Cek Notifikasinya Disini

Tahun ini, BRI menghadirkan KUR dengan plafon hingga Rp100 juta, tenor fleksibel hingga 60 bulan, dan tentu saja bunga ringan yang telah mendapatkan dukungan subsidi dari pemerintah.

KUR BRI 2025 hadir bukan hanya untuk menyalurkan dana, tetapi juga memberi ruang usaha kecil untuk tumbuh dengan lebih terstruktur.

Suku bunga yang ditawarkan sangat kompetitif, berkisar antara 3% hingga 9% per tahun, tergantung dari jenis pinjaman yang diajukan.

Hal ini sangat membantu UMKM agar tetap bisa menjaga arus kas bulanan tanpa harus tercekik oleh beban cicilan tinggi.

Sumber: