Benarkah Gaji ASN dan Pensiunan Naik 16 Persen di 2025? Ini Penjelasan Sri Mulyani...

Benarkah Gaji ASN dan Pensiunan Naik 16 Persen di 2025? Ini Penjelasan Sri Mulyani...

Benarkah Gaji ASN dan Pensiunan Naik 16% di 2025? Ini Penjelasan Sri Mulyani...-pict/KompasMoney-Radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID -  Pada tahun 2025, pemerintah berniat menaikkan gaji ASN dan pensiunan sebesar 16%.

Dalam rapat bersama DPR tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan. Kabar ini kemudian muncul.

Latar belakang kenaikan gaji ASN

Pemerintah menganggap peningkatan kesejahteraan ASN dan pensiunan sebagai langkah strategis untuk mempertahankan daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada gaji tetap pemerintah.

Mereka menganggap kenaikan gaji ini sebagai tanggapan terhadap kenaikan inflasi dan biaya hidup yang semakin tinggi.

Menurut Sri Mulyani, penyesuaian gaji ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja ASN sekaligus menjaga agar para pensiunan mendapatkan kehidupan yang layak di masa tua mereka.

BACA JUGA:Menantikan Era Baru Timnas U-23 di Bawah Asuhan Gerald Vanenburg, Siap Cetak Sejarah Baru?

Mekanisme kenaikan gaji ASN

Seluruh ASN aktif dan pensiunan di Indonesia akan menerima kenaikan gaji sebesar 16% ini.

Namun, golongan, pangkat, dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk bekerja akan memengaruhi jumlah yang diterima setiap orang.

Untuk memastikan bahwa kebijakan ini berjalan dengan baik dan adil, pemerintah juga sedang mengerjakan regulasi teknis yang akan mengatur cara tunjangan dan insentif disesuaikan.

Pemerintah akan menerapkan berbagai strategi fiskal untuk mengoptimalkan sumber pendapatan negara dan efisiensi pengeluaran, meskipun kenaikan gaji ini cukup besar, kata Sri Mulyani.

BACA JUGA:Butuh Saldo Darurat? Berikut 5 Link DANA Kaget dan ShopeePay Gratis dengan Total Rp5 Juta, Kuota Terbatas!

Dampak naiknya gaji ASN terhadap roda ekonomi

Diharapkan peningkatan gaji ASN dan pensiunan ini akan berdampak positif pada ekonomi nasional.

Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan meningkat sebagai akibat dari daya beli yang meningkat, yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis ritel dan industri dalam negeri.

Namun, beberapa ekonom memperingatkan bahwa untuk mencegah inflasi yang lebih tinggi, kebijakan ini harus diimbangi dengan strategi pengelolaan anggaran yang bijak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait