Stunting Turun Signifikan, Pemkab Indramayu Jadi Kabupaten Kasus Terendah Stunting Kedua di Jabar
BERHASIL: Jajaran Pemkab Indramayu saat penilaian kinerja penurunan stunting di Kabupaten Indramayu, Jum'at (15/8/2025).-Humas Pemkab Indramayu-radarindramayu
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 mencatat, prevalensi balita stunting di Indramayu turun dari 18,4% menjadi 9,8% hanya dalam waktu satu tahun.
Penurunan signifikan ini mengantarkan Indramayu sebagai kabupaten dengan angka stunting terendah kedua di Jawa Barat.
Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari sinergi lintas sektor dan komitmen kuat Pemkab Indramayu dalam menjalankan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting secara terpadu.
Komitmen ini ditegaskan Bupati Indramayu melalui Wakil Bupati Syaefudin dalam acara Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Indramayu Tahun 2025 yang digelar secara daring bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Jum'at (15/8/2025).
“Kabupaten Indramayu teguh berkomitmen melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Stunting sebagai langkah nyata menurunkan prevalensi stunting. Dengan sinergi lintas sektor, peningkatan kualitas layanan, dan penguatan pemantauan, kami yakin target penurunan stunting dapat tercapai,” kata Wakil Bupati Indramayu H Syaefudin.
Keberhasilan ini didukung oleh berbagai intervensi spesifik seperti pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi bagi ibu hamil, bayi, dan balita gizi kurang, distribusi tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri dan calon pengantin, serta peningkatan cakupan ASI eksklusif.
Sementara itu, intervensi sensitif meliputi peningkatan akses air minum layak yang telah mencapai 86,2 %, sanitasi layak 97,96 %, pendampingan keluarga berisiko stunting, dan kampanye konsumsi protein hewani melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
BACA JUGA:Selamat! Modal Nomor Hp Bisa Klaim Saldo DANA 260 Ribu dari Link DANA Kaget Gratis Siang Ini, Cek Syaratnya!
Selain itu, sambung Syaefudin Pemkab Indramayu menetapkan 15 desa lokus prioritas pencegahan stunting tahun 2025 melalui Keputusan Bupati, dengan penguatan peran kader Posyandu, Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan Kader Pembangunan Manusia (KPM). Total terdapat lebih dari 5.000 kader yang aktif dalam pencegahan stunting di desa dan kecamatan.
“Data Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mencatat, sejumlah indikator utama telah melampaui target nasional, seperti cakupan pelayanan KB pasca persalinan 96,35% dari target 70% dan persentase desa/kelurahan bebas buang air besar sembarangan 100% dari target 90%,” ujarnya.
Dengan menurunnya secara signifikan kasus stunting di Kabupaten Indramayu. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS Provinsi Jawa Barat mengapresiasi langkah yang telah ditempuh Pemkab Indramayu dan berharap upaya tersebut dapat terus ditingkatkan sehingga kabupaten ini dapat mencapai target zero stunting. (oni)
BACA JUGA:DPMDesa Jabar Pelaksaan Pilwu Serentak di Indramayu Secara Digital Hybrid dengan Kearifan Lokal
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

