Koperasi Sri Unggul Sejahtera Berdayakan Pemuda Desa Lewat Brigade Pangan
ASET: Ketua Koperasi Sri Unggul Sejahtera, H Taryono menunjukan alsintan aset dari koperasi yang akan dimanfaatkan sebagai salah satu bidang usaha penyewaan jasa alsintan, Selasa (12/8/2025)-Anang Syahroni-radarindramayu
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Sebagai salah satu lokasi yang menjadi program pilot project dari Kementrian Pertanian (Kementan) RI program modernisasi pertanian berbasis petani muda dan korporasi tahun 2024, Koperasi Sri Unggul Sejahtera Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, menjadi salah satu lokasi dari 5 lokasi program tersebut.
“Di Kabupaten Indramayu ada 10.000 hektart lahan, untuk program ini yang terbagi di 5 kecamatan, Bangodua, Tukdana, Widasari, Lelea, dan Cikedung, setiap Kecamatan ada koperasi pertaniannya, Bangodua kebetulan di sini Desa Wanasari, dengan Koperasi Sri Unggul Sejahtera,” ucap Ketua Koperasi Sri Unggul Sejahtera, H Taryono. Selasa (12/8/2025).
Dari 5 koperasi tersebut, tergabung dalam korporasi koperasi yang dinamakan Koperasi Bintang Kencana Dharma Ayu, yang saat ini sudah berjalan dengan bidang usaha masing-masing khususnya pada sektor pertanian.
Koperasi Sri Unggul Sejahtera sendiri, sambung Taryono menjalankan sektor usahanya pada penyewaan alat mesin pertanian (Alsintan) seperti traktor roda 4, combine harvester (mesin panen), transplanter (mesin tanam), bukan saja kepada anggota, namun juga pada petani lainnya. Setiap mesin yang disewakan sudah termasuk operator mesin yang sudah disediakan dari anggota koperasi.
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp440.000 Nyata Langsung Cair ke Dompet Digital, Simak Syarat dan Ketentuan Klaimnya Berikut
“Karena programnya pertanian modern, berbasis pemuda dan korporasi, kita berdayakan pemuda desa yang tentu sudah mengikuti pelatihan petani muda, kita bentuk Brigade Pangan satu-satunya di Indonesia itu di Kabupaten Indramayu di Desa Wanasari yang bekerjasama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI),” ujarnya.
Sehingga Brigade Pangan menjadi bagian dari Koperasi Sri Unggul Sejahtera yang akan berfokus membantu petani yang tergabung kedalam koperasi yang bertugas sejak proses olah lahan hingga panen, seperti mengatasi masalah air bagi petani yang alami kesulitan dalam pasokan air, mengatasi penyakit dan hama tanaman padi, hingga proses pemupukan.
Taryono mengungkapkan Koperasi Sri Unggul Sejahtera sejak diresmikan pada tahun 2024, memiliki anggota sebanyak 255 orang dengan lahan seluas 484 hektare, dari 7 Kelompok Tani yang ada di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua. Saat ini juga telah mengembangkan lahan pertanian semi organik seluas 50 hektare, yang dikelolah oleh Brigade Pangan.
“Alhamdulillah anggota terus bertambah, meskipun saat ini bidang usahanya baru ada penyewaan jasa alsintan bagi anggota ada potongan harga sampai Rp 300 ribu, kita juga ada Brigade Pangan yang mengawal program pertanian, dan bekerja dengan ICMI, dan Koperasi Warga Jakarta (Kowaja), dan lainnya untuk menyerap hasil panen, jadi dari hulu sampai hilirnya sudah ada,” paparnya.
BACA JUGA:Gagal Comeback ke Klub Lama, Thom Haye Ditolak Mentah-mentah, NAC Breda Lebih Pilih Eks Pemain Tottenham
Ia berharap dengan telah dibentuknya Koperasi Pertanian yang menjadi Pilot Project Nasional dapat berhasil membangun sektor pertanian di Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional untuk lebih maju lagi, kemudian dengan adanya Brigade Pangan bisa memacu regenerasi petani untuk masa mendatang agar ketersediaan pangan rakyat Indonesia tetap terjaga.
Karena dengan hadirnya Brigade Pangan yang terdiri dari 15 orang pemuda, mereka berfokus mengawal dan memberi pendampingan hingga penyelesaian masalah yang dihadapi petani sesuai dengan tugas masing-masing, sehingga bisa meningkatkan hasil panen yang sebelumnya 7 ton per hektare menjadi 8-10 ton per hektare, sekaligus memacu pertumbuhan perekonomi masyarakat desa dengan memaksimalkan sektor pertanian.
“Kita ingin koperasi bukan sebatas bentuk saja, tapi ada hasil untuk kesejahteraan petani, meski baru penyewaan jasa alsintan saja mengoptimalkan bantuan dari pemerintah, karena keterbatasan modal, kita ingin buktikan dengan program dan misi yang kita bawa bisa menarik banyak investor di sektor pertanian ke Indramayu,” kata Taryono. (oni)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

