Anxiety : Ketika Pikiran Tidak Bisa Berhenti Khawatir

Selasa 23-12-2025,10:20 WIB
Reporter : Leni indarti hasyim
Editor : Leni indarti hasyim

Oleh karena itu, penanganan anxiety memerlukan pendekatan multidisipliner yang melibatkan aspek psikologis, kesehatan, pendidikan, dan sosial secara terintegrasi.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Isinya Pemain Klub Besar Semua, Kevin Diks Sampai Minder!

Anxiety Bukan Gangguan Jiwa

Anxiety tidak sama dengan gangguan jiwa, meskipun keduanya termasuk dalam ranah kesehatan mental. Anxiety atau kecemasan merupakan respons emosional yang normal terhadap situasi stres atau ancaman. Pada tingkat tertentu, anxiety bersifat adaptif karena membantu individu untuk waspada dan siap menghadapi tantangan.

Menurut American Psychiatric Association (2013), anxiety baru dikategorikan sebagai gangguan kecemasan ketika intensitas, durasi, atau frekuensinya berlebihan sehingga mengganggu fungsi sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, pendidikan, maupun pekerjaan.

Anxiety dapat dialami oleh individu pada berbagai rentang usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, dengan karakteristik dan faktor pemicu yang berbeda pada setiap tahap perkembangan.

Menurut American Psychiatric Association (2013), gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental yang paling umum dan dapat muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja, kemudian berlanjut hingga usia dewasa apabila tidak ditangani secara adekuat.

BACA JUGA:Gak Banyak yang Tahu! Cara Dapat Saldo DANA Gratis Tanpa Modal

Pada masa kanak-kanak dan remaja (sekitar usia 6–17 tahun), anxiety sering berkaitan dengan faktor perkembangan, lingkungan keluarga, dan tekanan akademik. Bentuk kecemasan yang umum terjadi pada kelompok usia ini antara lain kecemasan perpisahan, fobia spesifik, dan kecemasan, sebagian besar gangguan kecemasan pertama kali muncul pada masa remaja, seiring dengan meningkatnya tuntutan sosial dan emosional.

Pada usia dewasa awal hingga dewasa madya (sekitar 18–59 tahun), anxiety banyak dipengaruhi oleh tekanan peran sosial, tuntutan pekerjaan, hubungan interpersonal, serta ketidakpastian ekonomi. Kecemasan pada kelompok usia ini sering berhubungan dengan stres kronis dan tanggung jawab yang kompleks. Gangguan kecemasan tertinggi ditemukan pada kelompok usia dewasa muda, yang merupakan fase kehidupan dengan tingkat stres dan perubahan signifikan.

Sementara itu, pada usia lanjut (60 tahun ke atas), anxiety sering muncul bersamaan dengan masalah kesehatan fisik, penurunan fungsi kognitif, kehilangan pasangan atau peran sosial, serta kekhawatiran terhadap kematian.

Meskipun prevalensinya relatif lebih rendah dibandingkan usia dewasa muda, kecemasan pada lansia sering kali tidak terdiagnosis karena gejalanya tumpang tindih dengan kondisi medis lainnya (Flint, 2005) tetapi tidak menutup kemungkinan usia dewasa muda masuk pada ranah gejala gejala disini tergantung dengan kondisi mental yg dialaminya saat itu.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Bikin Kaget, Pecahan 1 Gram Tembus Segini!

Dengan demikian, anxiety merupakan kondisi lintas usia yang dipengaruhi oleh faktor perkembangan, psikologis, sosial, dan kesehatan. Pemahaman terhadap perbedaan karakteristik kecemasan pada setiap rentang usia penting untuk menentukan strategi pencegahan dan intervensi yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.

Secara epidemiologis, gangguan kecemasan paling banyak dialami oleh perempuan dan individu pada usia remaja hingga dewasa muda. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anxiety pada perempuan secara konsisten lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Menurut World Health Organization (WHO, 2017) dan American Psychiatric Association (2013), perempuan memiliki risiko hampir dua kali lipat untuk mengalami gangguan kecemasan dibandingkan laki-laki. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor biologis, seperti fluktuasi hormon, serta faktor psikososial, termasuk peran gender, tekanan sosial, dan pengalaman stres interpersonal.

Dari sisi usia, kelompok remaja dan dewasa muda (sekitar 15–34 tahun) merupakan populasi dengan prevalensi anxiety tertinggi. Hal ini berkaitan dengan fase transisi kehidupan yang ditandai oleh perubahan identitas, tuntutan akademik dan pekerjaan, serta tekanan sosial yang tinggi.

Kategori :