INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Sebagai upaya kendalikan inflasi daerah terutama pada komoditi cabai, Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu canangkan gerakan tanam cabai yang melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dikawal oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Indramayu.
Kabid Hortikultura, Perkebunan, dan Penyuluhan DKPP Kabupaten Indramayu M Ikhwan Farkhani menyatakan bahwa gerakan tanam cabai adalah salah satu program untuk mengendalikan inflasi daerah. DKPP menyediakan bibit cabai sebanyak 31 ribu yang akan dibagikan secara menyeluruh di 31 kecamatan.
“Kita gandeng KWT di setiap desa, setiap desa diberikan bibit cabai sebanyak 100 bibit itu ditanam di pekarangan rumah warga, yang nanam dan kelolah adalah ibu rumah tangga gemar menanam yang menekuni bidang pertanian,” ujarnya. Jum'at (5/12/2025).
Tanaman cabai dipilih untuk dikembangkan oleh ibu rumah tangga yang dikawal oleh KWT, karena cabai memiliki nilai inflasi yang cukup tinggi, sehingga melalui gerakan tanam cabai bisa menekan angka inflasi komoditi cabai.
BACA JUGA:Jaksa Geledah Ruang Kerja Kabid PAUD PNF Disdikbud Indramayu
Selain dikawal oleh KWT, sambung Ikhwan gerakan tanam cabai juga mendapat dukungan dari TP PKK Kabupaten Indramayu yang siap untuk ikut serta berperan dalam menyukseskan program tersebut.
Ikhwan mengungkapkan sebelum diberikan bantuan bibit tanaman cabai penerima akan terlebih dulu diberikan pemahaman terkait budidaya tanaman cabai, bibit tanaman yang diberikan juga yang sudah kuat, sehingga ibu rumah tangga yang menerima tinggal memelihara dengan memupuk hingga berbuah.
“Rencana tanggal 15 Desember akan disalurkan sekarang menunggu bibit sudah siap dan kuat, kami juga berikan bantuan pupuknya NPK seberat 2 kg untuk masing-masing penerima,” ujarnya.
Melalui gerakan tanam cabai tersebut yang ditanam pada lahan pekarangan warga diperkirakan ada penambahan luasan lahan pertanian seluas 2 hektare dengan potensi hasil panen sebanyak 5-7 ton per hektare.
BACA JUGA:Lahir dari Kas Masjid, Begini Cikal Bakal BRI Yang Berusia 130 Tahun
“Harapan ada peningkatan hasil panen, yang bisa dikonsumsi atau secara kelompok bisa bernilai ekonomis, bisa mengurangi pengeluaran keluarga sekaligus bisa menambah penghasilan keluarga,” kata Ikhwan.