Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah memberinya kesempatan dan dukungan selama di Kosovo, sebuah tanda bahwa tidak ada konflik besar yang melatarbelakangi kepergiannya.
Dengan usia 24 tahun, Cyrus masih berada dalam fase penting perkembangan kariernya sebagai penjaga gawang dan keputusannya untuk membuka “babak baru” menunjukkan ia tidak ingin stagnan atau kehilangan ritme bermain.
Yang menarik, Cyrus memegang paspor Indonesia hal yang membuatnya semakin menarik bagi klub-klub BRI Super League.
Statusnya sebagai pemain lokal membuka peluang besar bagi klub-klub yang ingin memperkuat sektor penjaga gawang tanpa memakan slot pemain asing.
BACA JUGA:Update Resmi Antam: Harga Emas Pagi Ini Naik! Kamu Punya? Cek Nilainya
Dengan performa konsisten di Eropa Timur, pengalaman latihan bersama klub besar seperti Panathinaikos, serta usia yang masih muda, Cyrus bisa menjadi buruan panas pada bursa transfer awal tahun mendatang.
Situasi ini menimbulkan banyak spekulasi: apakah ia akan pulang ke Indonesia dan memperkuat klub besar seperti Persib, Persija, atau Bali United?
Atau akan tetap melanjutkan karier di Eropa dengan bergabung klub lain di luar Kosovo? Semua kemungkinan masih terbuka.
Namun satu hal yang jelas: keputusan Cyrus meninggalkan KF Dukagjini membuka lembaran baru yang bisa menjadi momentum besar dalam kariernya.
BACA JUGA:Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera
Publik Indonesia tentu menunggu, apakah langkah selanjutnya akan membawanya pulang atau justru mengantarnya semakin jauh di kancah sepak bola internasional.