RADARINDRAMAYU.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu serta sejumlah pihak mengadakan simulasi penanggulangan bencana, di halaman kantor BPBD Indramayu, Rabu 12 November 2025.
Dalam simulasi tersebut, warga berlarian di tengah hujan deras, sebagian berteriak meminta tolong, sementara lainnya berusaha mengevakuasi korban yang tergelincir ke kolam. Beberapa bahkan tampak terluka.
Dalam kegiatan tersebut, kondisi darurat dibuat menyerupai kejadian nyata —mulai dari banjir bandang, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi (banjir rob).
BACA JUGA:Ribuan Tumpeng Meriahkan Adat Sedekah Bumi di Desa Lobener Lor
Tak lama kemudian, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, Damkar, serta relawan datang ke lokasi latihan.
Mereka bahu-membahu mengevakuasi korban, memberikan pertolongan pertama, hingga melakukan penyelamatan dengan peralatan medis darurat.
Suara sirene ambulans dan hujan buatan menambah kesan realistis simulasi tersebut.
Asisten Daerah (Asda) III Kabupaten Indramayu, Aan Hendrajana, yang hadir di lokasi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan seluruh unsur, menghadapi potensi bencana di musim penghujan.
“Selain simulasi, kami juga menggelar apel siaga bencana hidrometeorologi. Kesiapan personel dan peralatan sudah kami cek, dan semuanya dalam kondisi siaga,” ujar Aan.
BACA JUGA:MTQ ke-55 Kabupaten Indramayu Resmi Dibuka, Bupati Ajak Masyarakat Jadikan Al-Qur’an Pedoman Hidup
Aan menambahkan, seluruh elemen dilibatkan karena Indramayu termasuk wilayah rawan bencana. Letak geografis yang berada di pesisir utara Jawa Barat membuat daerah ini kerap dilanda banjir rob, banjir akibat luapan sungai, serta angin puting beliung.
“Kami juga mengingatkan agar para petugas menjaga kesehatan. Kondisi fisik yang prima sangat penting dalam menjalankan misi penyelamatan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Dadang Oce Iskandar, menyampaikan bahwa pihaknya telah menetapkan status siaga darurat untuk menghadapi musim hujan tahun ini.
“Status siaga darurat sudah kami tetapkan sejak Agustus. Harapannya, kondisi tidak berkembang menjadi status tanggap darurat,” ujarnya.
BACA JUGA:Dana KUR BRI 100 Juta, Angsuran Cuma Segini! Banyak UMKM Nggak Nyangka