RADARINDRAMAYU.ID – Komandan Tim Basarnas Pos SAR Cirebon, Eddy Sukamto, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada saat beraktivitas di sungai, terutama di musim penghujan yang meningkatkan risiko banjir dan arus deras.
Imbauan tersebut disampaikan Eddy usai penutupan operasi pencarian dua mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra), yang tenggelam saat rafting di Sungai Cimanuk, Senin dini hari, 10 November 2025.
Dua korban bernama Agung Septiadi dan Lana Wiratno ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, setelah tiga hari proses pencarian.
“Perlu kehati-hatian sebelum melakukan kegiatan di alam terbuka. Pastikan lokasi aman dan kondisi cuaca mendukung,” ujar Eddy di lokasi pencarian.
BACA JUGA:Bupati Indramayu Canangkan Program Kota Wakaf
Menurut Eddy, Sungai Cimanuk memiliki arus yang kuat dan debit air tinggi selama musim hujan, sehingga tidak disarankan menjadi tempat latihan rafting.
Ia berharap, kejadian ini menjadi pelajaran agar kegiatan mahasiswa maupun masyarakat umum lebih memperhatikan faktor keselamatan.
“Mudah-mudahan insiden serupa tidak terulang lagi,” tambahnya.
Sebelumnya, tujuh mahasiswa Polindra mengadakan rafting di Sungai Cimanuk pada Sabtu siang, 8 November 2025.
BACA JUGA:Dua Mahasiswa Polindra Ditemukan Meninggal Usai Hilang Saat 'Rafting' di Sungai Cimanuk Lohbener
Perahu karet yang mereka gunakan terjebak gejolak air di sekitar pintu Bendungan Karet Bangkir.
Lima mahasiswa berhasil menyelamatkan diri, masing-masing bernama Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir.
Sementara dua lainnya, Agung Priyatno dan Lana Wiratno, sempat dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.