Puluhan Tanggul Sungai di Kabupaten Indramayu dalam Kondisi Kritis

Puluhan Tanggul Sungai di Kabupaten Indramayu dalam Kondisi Kritis

WASPADA: Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Indramayu Warhadi menjelaskan terdapat 23 tanggul di Kabupaten Indramayu dalam kondisi kritis, Jum'at (21/11/2025).-Anang Syahroni-radarindramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Tingginya curah hujan yang akhir-akhir terjadi harus menjadi kewaspadaan bagi masyarakat terutama yang tinggal tak jauh dari aliran sungai, pasalnya dengan curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai membuat Sungai meluap dan bisa berpotensi banjir.

Di Kabupaten Indramayu sendiri hingga sekarang masih terdapat 23 titik tanggul yang alami kritis, dari 3 aliran sungai yakni Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas, dan Sungai Cibuaya.

“Ada sekitar 23 titik tanggul kritis lagi yang masih belum tertangani, dari total 45 tanggul, yang tersebar pada aliran Sungai Cimanuk, Cipanas, dan Cibuaya, namun paling banyak itu DAS Cimanuk,” ucap Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Indramayu, Warhadi. Jum'at (21/11/2025).

Disampaikan Warhadi sedimentasi dan Daerah Aliran Sungai (DAS) tangggul kritis menjadi penyebab terjadinya banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu. Dalam hal penanganan BPBD sebesar penanganan kemanusiaan sedangkan terkait teknis perbaikannya atau penanganan fisik kembali pada dinas instansi yang berwenang.

BACA JUGA:Nok Nang Cilik Warnai Kemeriahan Milad Muhammadiyah ke 113 di Jatibarang

Ia juga mengungkapkan sejak tahun 2022 hingga 2025 sudah ada penanganan tanggul oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis) sehingga saat masih tinggal tersisa 23 titik tanggul di Kabupaten Indramayu yang kondisinya kritis atau rawan.

“Mudah-mudahan saja tidak bertambah lagi, dalam artian ketika tanggulnya benar tiba-tiba longsor atau terkikis, kami BPBD terus melakukan monitoring dilakukan oleh Tagana dan relawan yang ada di setiap desa. Jadi terus berkoordinasi ketika ada kejadian BPBD harus tanggap,” ujarnya.

23 titik tanggul kritis tersebut diantaranya di Kecamatan Losarang 2 titik dari Sungai Pangkalan dan Sungai Cipanas  DAS Cibuaya, Kecamatan Terisi 1 titik Sungai Cipanas DAS Kalicilet, Kecamatan Lohbener 1 titik Sungai Cimanuk, Kecamatan Sukagumiwang dua titik Sungai Cimanuk, Kecamatan Jatibarang 5 titik Sungai Cimanuk, Kecamatan Tukdana 7 titik Sungai Cimanuk, Kecamatan Sindang 1 titik Sungai Cimanuk, Kecamatan Terisi 1 titik Sungai Cipanas, Kecamatan Lelea 1 Titik Sungai Cibuaya, Kecamatan Cikedung 2 titik Sungai Cibuaya.

Warhadi juga memberikan himbauan kepada masyarakat yang tinggal dari DAS rawan dengan  itensitas curah hujan yang tinggi untuk tetap berhati-hati dan waspada ketika debit air tinggi, kemudian jika terjadi hal darurat terkait kondisi DAS bisa cepat melaporkan ke BPBD, khususnya untuk DAS Cimanuk yang lebih banyak terdapat kondisi tanggul yang kritis.



“Kita lihat debit air, Sungai Cimanuk itu batasnya 600 m³/detik, lebih dari itu harus waspada di Bendungan Balas Graha itu ada saluran pembagian Sungai Cimanuk ada yang ke Kota dan Waledan. Ketika debit lebih dari itu harus lebih waspada, dan biasanya Indramayu banjir, karena banjir kiriman. Karena wilayah hulu sungai curah hujan tinggi di Majalengka dan Sumedang, tetap waspada,” pungkasnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: