RADARINDRAMAYU.ID – Tradisi jamasan atau memandikan pusaka kembali digaungkan oleh budayawan dan pegiat sejarah Iskandar Zulkarnaen, dalam sebuah kegiatan pembersihan senjata tradisional di Museum Bandar Cimanuk, Minggu, 21 September 2025.
Iskandar memimpin langsung prosesi jamasan sejumlah keris koleksinya, dan mengajak para pewaris serta kolektor pusaka lain untuk turut berpartisipasi.
Menurutnya, jamasan bukan sekadar kegiatan pembersihan fisik, melainkan bentuk pelestarian budaya yang sarat nilai sejarah dan spiritual.
“Yang ingin kita hidupkan kembali bukan hanya benda pusakanya, tapi juga budaya jamasannya. Kita ingin ini kembali membudaya di Indramayu,” ujar Iskandar di sela kegiatan.
BACA JUGA:Bukan Soal Gol, Ini Masalah Klasik Persib yang Bikin Hodak Pusing!
Ia mencontohkan tradisi serupa yang telah mengakar di Yogyakarta dan Solo, di mana kegiatan jamasan rutin dilakukan setiap bulan Suro (Muharram), baik oleh keraton maupun masyarakat umum.
Iskandar meyakini, hal itu bisa diterapkan di Indramayu yang memiliki banyak warisan budaya serupa.
Berdasarkan penelusurannya, banyak warga Indramayu yang menyimpan keris, tombak, dan pusaka lain peninggalan leluhur.
Namun karena stigma mistis yang melekat, banyak di antaranya enggan merawat pusaka tersebut. Akibatnya, senjata tradisional yang seharusnya dirawat malah dibiarkan berkarat.
“Padahal kalau dilihat dari pendekatan pelestarian benda budaya, ini cukup memprihatinkan. Kita juga sudah punya payung hukum berupa UU Pemajuan Kebudayaan tahun 2017,” jelas Iskandar.
BACA JUGA:Wow! Laurin Ulrich Buka Suara, Indonesia Bisa Dapat Kapten Timnas Jerman U-20!
Iskandar juga menjelaskan bahwa metode jamasan secara tradisional sebenarnya memiliki dasar ilmiah.
Misalnya, penggunaan air kelapa dan jeruk nipis untuk menghilangkan karat, hingga gosokan sekam padi yang berfungsi menutup pori-pori logam agar tetap awet.
“Semua prosesnya itu secara akademis bisa dijelaskan. Ini sebenarnya sudah jadi bagian dari kearifan lokal, yang harus kita edukasikan ke generasi muda,” tegasnya.
Jamasan sendiri bukan tradisi baru di Indramayu. Pemerintah daerah rutin menggelar jamasan senjata pusaka milik Wiralodra, pendiri Indramayu, menjelang peringatan hari jadi kabupaten.