FIFA Diguncang! AS Terancam Dicabut Status Tuan Rumah Piala Dunia 2026

Sabtu 13-09-2025,08:48 WIB
Reporter : Tiaranita Ramadhanalevi
Editor : Tiaranita Ramadhanalevi

RADARINDRAMAYU.ID - FIFA kini tengah berada di bawah sorotan tajam setelah desakan muncul agar mereka mencabut hak Amerika Serikat (AS) menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, menyusul kekhawatiran serius terkait isu keamanan pasca tewasnya aktivis konservatif ternama, Charlie Kirk.

Tragedi ini memicu perdebatan besar di kalangan publik internasional, yang menilai bahwa situasi keamanan di AS bisa menjadi ancaman nyata bagi ribuan pemain, ofisial, hingga jutaan fans sepak bola dari seluruh dunia.

Dalam konteks global, FIFA selalu menempatkan faktor keamanan sebagai prioritas utama, sehingga wajar bila wacana pencabutan status tuan rumah mengemuka dan menimbulkan spekulasi liar.

Namun, hingga kini FIFA belum menunjukkan tanda-tanda akan mencabut hak tersebut, meski tekanan politik dan opini publik terus menguat di berbagai belahan dunia.

BACA JUGA:Mau Modal Usaha Rp 1 Juta – Rp 100 Juta? Cek Tabel Pinjaman KUR BRI 2025 Terbaru!

Situasi ini menambah kompleksitas perjalanan menuju Piala Dunia 2026, yang sejatinya akan menjadi turnamen terbesar dalam sejarah karena pertama kali diikuti 48 negara dengan tiga negara tuan rumah, yaitu AS, Kanada, dan Meksiko.

Jika menengok sejarah, FIFA sejatinya belum pernah mencabut hak tuan rumah untuk ajang Piala Dunia senior namun, organisasi sepak bola dunia ini tidak asing dengan kasus-kasus kontroversial serupa di level turnamen lain.

Salah satunya terjadi pada tahun 1986, ketika Kolombia mengundurkan diri dari status tuan rumah empat tahun sebelum Piala Dunia digelar karena keterbatasan infrastruktur dan masalah finansial.

FIFA akhirnya menunjuk Meksiko sebagai pengganti, yang pada saat itu dianggap lebih siap secara infrastruktur dan logistik.

BACA JUGA:Gol Uilliam Barros Bawa Persib Menang Tipis 1-0 atas Persebaya, Debut Thom Haye dan Eliano Bersinar

Contoh lebih baru bisa dilihat di tahun 2023, ketika Indonesia kehilangan haknya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akibat faktor non-teknis, yakni pembatalan undian turnamen setelah muncul penolakan politis terhadap partisipasi timnas Israel.

Kasus yang sedang dialami Amerika Serikat ini jelas berbeda, karena menyangkut isu keamanan dalam negeri dan stabilitas sosial.

Tewasnya Charlie Kirk, yang selama ini dikenal sebagai figur kontroversial di ranah politik konservatif, membuat situasi menjadi semakin sensitif.

Kejadian ini memunculkan anggapan bahwa AS tengah menghadapi tantangan serius dalam menjamin keselamatan pengunjung, terutama ketika jumlah wisatawan sepak bola yang akan datang diperkirakan mencapai jutaan orang.

BACA JUGA:Viral! Pinjaman KUR BRI 2025 Rp200 Juta, Benarkah Cicilannya Cuma Rp150 Ribu? Ini Faktanya!

Kategori :