RADARINDRAMAYU.ID - Pindang Gombyang Manyung, kuliner legendaris khas Indramayu, menyuguhkan sensasi kuah yang kaya rempah dan hangat menggoda selera siapa pun yang mencicipinya.
Kepala ikan manyung dianggap limbah malah menjadi primadona dalam setiap suapan.
Dari pantai Pantura hingga meja makan, aroma gurih asam pedas berpadu sempurna dengan irisan tomat segar, rawit hijau, dan serai yang menambah dimensi rasa sehingga rasa amis sama sekali tak tercium.
Setiap mangkuk Pindang Gombyang bukan hanya sajian kuliner, tetapi juga wujud kecerdikan masyarakat pesisir dalam mengolah sumber daya laut yang melimpah menjadi warisan budaya rasa.
BACA JUGA:PENGGEMAR DRAKOR WAJIB NONTON! S Line, Adaptasi Webtoon Paling Seram Tahun Ini!
Proses pembuatannya pun memerlukan ketelatenan, mulai dari merebus kepala ikan manyung bersama bumbu dasar bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit, hingga meresap sempurna ke dalam daging dan kaldu.
Tak heran jika Pindang Gombyang Manyung menjadi ikon kuliner yang tak hanya memanjakan lidah, melainkan juga mengajarkan nilai keberlanjutan dan kreativitas kuliner Nusantara.
Pindang Gombyang Manyung adalah makanan tradisional yang lahir dari kreativitas nelayan dan masyarakat pesisir Indramayu, Jawa Barat, dalam memanfaatkan kepala ikan manyung yang sebelumnya sering dibuang.
Ikan manyung (Ariidae), selain dikenal sebagai ikan yang banyak ditangkap nelayan Pantura, juga menjadi bahan utama pembuatan kuliner ini.
BACA JUGA:Resmi Dicopot! Coach Mochi Mundur dari Lapangan Hijau, Bagaimana Masa Depan Timnas Indonesia Putri?
Kepala ikan manyung direbus perlahan bersama bumbu rempah pilihan hingga menghasilkan kaldu kental yang kaya rasa, kemudian ditambahkan irisan tomat, cabai rawit, serta daun kemangi untuk menambah aroma dan kesegaran.
Pada dasarnya, resep Pindang Gombyang Manyung tidak menggunakan santan, melainkan mengandalkan keasaman alami dari air asam jawa atau belimbing wuluh, sehingga kuahnya terasa ringan namun tetap kaya cita rasa.
Tambahan tomat segar dan cabai rawit membuat setiap suapan terasa pedas menyegarkan, sementara serai dan daun salam memberikan keharuman yang khas.
Karena tekstur kepala ikan yang kenyal dan lembut, hidangan ini menjadi favorit untuk disantap bersama nasi putih hangat atau lontong.
BACA JUGA:Ole Romeny Diprediksi Absen Di Laga Ronde 4! Begini Kondisi Ole Romeny Terbaru.