Pindang Gombyang Manyung Indramayu Kuliner Tradisional dengan Kuah Melimpah yang Bikin Ketagihan
Pindang Gombyang Manyung Indramayu Kuliner Tradisional dengan Kuah Melimpah yang Bikin Ketagihan-- google foto-- radar indramayu
RADARINDRAMAYU.ID - Pindang Gombyang Manyung adalah kuliner khas Indramayu yang lahir dari kedekatan masyarakat pesisir dengan laut luas.
Hasil tangkapan ikan segar yang melimpah membuat hidangan ini selalu tersedia di berbagai rumah makan khas, khususnya di kawasan pesisir Desa Karangsong dan Desa Tambak.
Bagi siapa pun yang melewati daerah tersebut, mampir sejenak untuk mencicipi Pindang Gombyang Manyung seolah menjadi pengalaman kuliner wajib sebelum melanjutkan perjalanan panjang.
Masyarakat Indramayu telah mengolah Pindang Gombyang Manyung secara turun-temurun tanpa pernah kehilangan resep aslinya.
BACA JUGA:Cedera Hamstring Bikin Maarten Paes Terancam, Emil Audero Kian Dekat ke Timnas Indonesia!
Resep warisan yang diteruskan antar generasi ini memanfaatkan kepala ikan manyung yang kerap dianggap sisa tak berguna.
Daging ikannya biasanya dijadikan jambal asin terkenal, sementara kepalanya dijual murah bahkan sering dibuang.
Namun kreativitas nelayan tangguh justru mengubah bagian sederhana itu menjadi sajian berkuah hangat yang mampu mengenyangkan banyak orang.
Sejarah Pindang Gombyang
BACA JUGA:Erick Thohir Jadi Menpora, Begini Tanggapan Jay Idzes
Nama gombyang sendiri merujuk pada kuah beningnya yang selalu melimpah.
Ikan direbus seperti sup gurih, lalu disajikan dengan bumbu rempah lengkap yang menempel kuat pada setiap helai dagingnya.
Dahulu, hidangan ini sering dimasak saat musim paceklik panjang, ketika hasil tangkapan laut menurun drastis.
Kepala ikan yang diremehkan ternyata mampu menjaga perut para nelayan tetap terisi penuh dan memberi energi kuat di tengah kesulitan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

