
Ia juga mengajak berbagai pihak untuk mengusulkan nama, asalkan tetap sejalan dengan filosofi Jepang yang telah dibangun.
Di sisi lain, PSSI juga tengah mempertimbangkan kemungkinan menunjuk Akira sebagai pelatih utama Timnas Putri.
Akira saat ini menangani tim U-19, dan sudah ada rencana untuk menempatkannya di U-20.
"Itu open opsi juga. Kami lagi pikirkan dan kita tidak bisa cepat-cepat. Cari Akira saja nyarinya lama, waktu itu kasih kesempatan Coach Mochi untuk nyari juga hampir satu tahun," jelas Vivin.
BACA JUGA:Calon Naturalisasi, Thijs Dallinga Disebut Punya Darah Indonesia dan Bisa Gantikan Ole Romeny
PSSI menyadari bahwa mencari pelatih senior bukan perkara mudah. Banyak pelatih dari Jepang yang tertarik menangani Timnas Indonesia, namun PSSI tetap melakukan proses seleksi yang ketat.
Menurut Vivin, aspek kredibilitas dan portofolio calon pelatih tetap menjadi penilaian utama.
"Kami enggak mau main-main. Kami sudah dapat Coach Mochi, ya harusnya lebih baik dari Coach Mochi atau paling tidak setara," tegas Vivin.
Perombakan ini menunjukkan bahwa PSSI tak sekadar mengevaluasi hasil, tetapi juga menyusun langkah-langkah konkret untuk masa depan.
Dengan Coach Mochi di balik layar, diharapkan arah baru sepak bola putri akan lebih jelas dan terstruktur.