Bukan Soal Skill! Ini Alasan Kenapa Indonesia Gagal Saingi Jepang di Sepak Bola, Kata Pakar Amerika

Kamis 12-06-2025,08:02 WIB
Reporter : Burhannudin
Editor : Burhannudin
Bukan Soal Skill! Ini Alasan Kenapa Indonesia Gagal Saingi Jepang di Sepak Bola, Kata Pakar Amerika

RADARINDRAMAYU.ID - Hasil akhir laga antara Timnas Indonesia melawan Jepang mengejutkan banyak pihak. 

Publik, komentator, hingga pendukung fanatik tak menyangka hasil yang begitu jauh dari ekspektasi. 

Tapi tak semua terkejut, ada satu sosok yang justru sudah memperkirakan ini jauh hari sebelumnya: Tom Byer, praktisi sepak bola usia dini asal Amerika Serikat yang kini bermukim di Jepang.

Tom ternyata bukanlah orang yang asing bagi dunia sepak bola Asia. 

Namanya bahkan disebut-sebut sebagai salah satu arsitek penting di balik suksesnya pengembangan sepak bola Jepang. 

BACA JUGA:COMING SOON! Nobar dan Donasi untuk Palestina Bareng Bupati Lucky Hakim, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya

Berbeda dengan kebanyakan analis luar negeri, Tom mengenal betul sepak bola Indonesia — bukan dari layar kaca, tapi dari pengalamannya terjun langsung membina pemain muda di Tanah Air.

Namun, harapannya untuk membantu Indonesia berkembang seperti Jepang ternyata kandas. 

Bukan karena kurangnya bakat, tapi karena satu hal yang tak bisa ia kompromi: politik dalam sepak bola Indonesia.

“Saya sudah mencoba di Indonesia, tetapi politiknya terlalu melelahkan,” ujar Tom, dikutip pada Kamis, 12 Juni 2025, dari akun X pribadinya.

BACA JUGA:Blak-blakan Butuh Sosok Penyerang Usai Dibantai Jepang, Patrick Kluivert OTW Panggil 3 Pemain Naturalisasi Ini

Tom menilai, secara potensi, Indonesia sebenarnya bisa menjadi "Brasil-nya Asia Tenggara."

Dengan jumlah penduduk besar, gairah sepak bola yang luar biasa, dan talenta muda yang bertebaran di berbagai pelosok negeri, seharusnya Indonesia bisa jauh lebih maju di level internasional.

Sayangnya, menurut Tom, yang menghambat bukan soal teknis, tapi sistem. 

Di Jepang, ia bisa bekerja dengan terarah dan didukung penuh oleh federasi, sekolah, bahkan pemerintah. 

Kategori :