
Kelengkapan dokumen seperti KTP, KK, izin usaha, dan NPWP wajib disertakan. Dokumen palsu atau ada yang terlewat membuat proses otomatis berhenti.
Solusi: Buat checklist dokumen, periksa masa berlaku, dan fotokopi legalisir bila perlu.
4. Riwayat Kredit Buruk
Catatan kredit macet atau tunggakan di lembaga lain menurunkan skor kredit Anda. Bank cenderung memilih debitur dengan rekam jejak bersih.
Solusi: Lunasi pinjaman bermasalah dan perbaiki histori kredit setidaknya tiga bulan sebelum pengajuan.
5. Kapasitas Pembayaran Lemah
Jika pendapatan usaha tidak mencukupi estimasi angsuran, atau Anda memiliki banyak pinjaman aktif, pihak bank akan menganggap risiko terlalu tinggi.
Solusi: Sesuaikan jumlah pinjaman dengan arus kas, dan kurangi beban utang lain sebelum mengajukan KUR.
6. Jaminan Tidak Memenuhi Syarat
Meski KUR sebagian besar tanpa agunan, beberapa skema memerlukan jaminan. Jaminan yang dinilai undervalued atau bermasalah membuat proses terhenti.
Solusi: Siapkan aset tetap (kendaraan, tanah) yang jelas statusnya, atau pilih skema KUR non-agunan jika memenuhi kriteria.
7. Tujuan Penggunaan Dana Tidak Jelas
Bank ingin memastikan dana dipakai untuk usaha produktif. Rencana penggunaan yang kabur akan menimbulkan keraguan.
Solusi: Buat proposal singkat yang menjelaskan rincian alokasi dana dan estimasi peningkatan omset.