Ia dianggap pernah "merampok" kemenangan Timnas Indonesia dengan sejumlah keputusan yang merugikan.
Salah satunya saat laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain, di mana keputusan-keputusan Al Kaf kerap dinilai berat sebelah.
Dalam pertandingan itu, ada banyak keputusan-keputusan Al Kaf yang telah merugikan Timnas Indonesia, salah satunya adalah ekstra time yang tidak sesuai dengan keputusan awal yang menyebabkan pertandingan tersebut berakhir seri 2-2 yang seharusnya 2-1.
Situasi tersebut memicu kemarahan publik dan kritik keras dari pengamat sepak bola nasional.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di level klub maupun pertandingan lainnya, yang semakin memperkuat anggapan bahwa Al Kaf sering membuat keputusan yang kontroversial.
BACA JUGA:Nova Arianto Siapkan Pemain Diaspora, Timnas U-17 Indonesia Bidik Prestasi di Piala Dunia 2025
Mungkinkah Ini Akhir Karier Internasional Al Kaf?
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Meski OFA berusaha membela dan menyuarakan dukungan penuh terhadap Ahmed Al Kaf dan rekan-rekannya, keputusan FIFA untuk mencoret mereka dari Piala Dunia Klub 2025 menimbulkan pertanyaan besar, apakah ini merupakan sinyal akhir dari kiprah internasional sang wasit?
Dalam dunia sepak bola modern yang makin mengedepankan keadilan dan penggunaan teknologi seperti VAR, kredibilitas dan konsistensi menjadi nilai utama seorang wasit.
Jika FIFA mencoret seorang wasit berpengalaman seperti Al Kaf, tentu bukan tanpa alasan yang kuat.
Bagi Timnas Indonesia dan para pendukungnya, kabar ini mungkin menjadi angin segar, mengingat luka lama yang ditinggalkan oleh keputusan-keputusan Al Kaf yang dinilai merugikan.
Namun, secara keseluruhan, keputusan FIFA ini menyoroti pentingnya transparansi dan kualitas tinggi dalam kepemimpinan wasit di panggung dunia.