
“Belum, tapi kami pikirkan. Mungkin dikurangi satu atau dua kubik seolah-olah air yang terbuang. Tapi kami harus inventarisir dulu wilayah terdampak, jangan sampai semua yang ngaku satu kecamatan,” tambahnya.
Warga berharap PDAM bergerak cepat karena kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tak bisa ditunda.