
3. Biaya Produksi Perusahaan Naik: Perusahaan yang mengandalkan bahan baku impor menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi, yang mungkin diteruskan ke konsumen melalui kenaikan harga produk.
4. Nilai Utang Luar Negeri Bertambah: Utang dalam denominasi dolar menjadi lebih mahal dalam Rupiah, meningkatkan beban pembayaran bagi pemerintah dan perusahaan.
5. Daya Saing Ekspor Bisa Meningkat: Produk Indonesia menjadi lebih murah di pasar internasional, berpotensi meningkatkan ekspor dan mendorong sektor-sektor berorientasi ekspor.
6. Investasi Asing Bisa Terpengaruh: Ketidakstabilan nilai tukar dapat membuat investor asing ragu untuk menanamkan modal di Indonesia, memperlambat arus investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah strategis dari pemerintah dan Bank Indonesia, seperti intervensi pasar, penguatan ekspor.
Pemberian stimulus kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna menjaga daya beli masyarakat serta kepercayaan investor juga harus diperhatikan.