
RADARINDRAMAYU.ID - CEO Harimau Malaya, Rob Friend, memberikan pernyataan tegas kepada media Astro Arena mengenai perbedaan mendasar antara Malaysia dan Indonesia.
Dalam sebuah wawancara yang memanas di tengah persaingan sepakbola regional, Friend menyatakan, “Kita harus realistis, Malaysia itu bukan Indonesia. Populasi mereka lebih banyak dari orang Malaysia, dan orang-Indonesia (diaspora) tersebar di seluruh dunia.”
Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya pemahaman konteks dan realitas demografis serta budaya dalam dunia sepakbola yang semakin kompetitif.
Rob Friend mengungkapkan bahwa perbedaan antara kedua negara bukan sekadar soal jumlah penduduk, melainkan juga bagaimana dinamika sosial dan ekonomi mempengaruhi perkembangan olahraga.
BACA JUGA:Angin Puting Beliung Terjang Desa Bugis, Bupati Lucky Hakim Tinjau Lokasi Bencana
“Kenyataannya, anda tidak bisa membayangkan banyak perubahan. Tidak seperti klub sepakbola, dimana kamu bisa membeli pemain dengan penyesuaian yang mudah,” ujarnya dalam wawancara bersama Nadi Weekend.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa dalam konteks nasional, perubahan struktural tidak dapat diakselerasi dengan cara instan seperti yang mungkin terjadi di level klub profesional.
Dalam pernyataannya, Friend juga menegaskan bahwa kehadirannya di Harimau Malaya bukan semata-mata untuk meminta dukungan suporter, melainkan untuk menunjukkan hasil kerja keras timnya selama enam bulan terakhir.
“Saya tidak datang hanya untuk memohon kepada para suporter, juga untuk menyampaikan hasil dalam 6 bulan terakhir. Hasil dari kerja saya akan terlihat pada jangka panjang,” tambahnya.
Hal ini menandakan komitmen jangka panjang dalam membangun tim dan meningkatkan prestasi di kancah sepakbola internasional.
Tidak hanya fokus pada aspek internal, Rob Friend juga membahas strategi menghadapi tim-tim papan atas dunia dalam pertandingan persahabatan.
Saat ditanya mengenai peluang Malaysia untuk menghadapi tim kelas dunia, ia menekankan pentingnya pendekatan strategis.
“Federasi sepak bola yang besar menuntut bayaran yang tinggi juga pada setiap pertandingannya. Kita harus tetap fokus pada tujuan utama kita, yaitu meningkatkan ranking FIFA. Malaysia harus mengambil langkah strategis dalam memilih lawan,” ujar Friend.
BACA JUGA:Mau Pinjam Saldo Dana Rp1 Juta Tanpa KTP? Ini 3 Cara Aman dan Langsung Cair dalam Beberapa Menit!