Pemusatan latihan atau TC di berbagai negara seperti Italia, Prancis, Korea Selatan, dan Jepang telah diupayakan demi meningkatkan performa tim.
Namun, hasil di lapangan tidak selalu sesuai ekspektasi.
“Kami tentu kecewa, apalagi persiapan sudah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Tetapi dalam sepak bola, ada faktor keberuntungan yang tidak bisa diabaikan,” lanjut Sumardji.
Perdebatan mengenai nasib Indra Sjafri terus berkembang, mengingat ia bukan satu-satunya pelatih yang pernah mengalami evaluasi serupa.
PSSI sebelumnya juga mengevaluasi Shin Tae-yong ketika Timnas U-20 mengalami hasil kurang memuaskan.
Evaluasi ini dianggap sebagai bagian dari upaya PSSI dalam meningkatkan kualitas tim nasional di berbagai jenjang.
“Siapa pun pelatihnya, entah Coach Indra atau Coach Nova, semua harus melalui mekanisme yang sama,” tambah Sumardji.
Di tengah sorotan terhadap performa Timnas U-20, banyak pihak berharap keputusan yang diambil PSSI dapat membawa dampak positif.
Evaluasi yang mendalam diharapkan tidak hanya berfokus pada pergantian pelatih.
Tetapi juga peningkatan kualitas pemain serta sistem pembinaan jangka panjang.
Sumardji sendiri mengakui bahwa tim nasional harus terus berkembang dan tidak boleh larut dalam kekecewaan.
“Kami harus menerima kenyataan ini. Sekarang saatnya untuk memperbaiki apa yang kurang dan terus maju,” tutupnya.
Keputusan akhir mengenai posisi Indra Sjafri memang masih menunggu hasil rapat Exco.